Sabtu, 18 Juli 2009
Intan R.J Mirp Nike Ardilla & Nicky Astria?
Sebagai pencipta lagu Dewiq benar-benar tengah naik daun. Kali ini ia digandeng seorang presenter infotainment yang tengah mencoba jadi lady rocker.
Adalah Intan RJ, presenter infotainment Kiss yang menggaet Dewiq sebagai salah satu pencipta lagu di album terbarunya 'Be My Self.' Sejumlah lagu yang ada di album tersebut bergenre slow rock.
Karena genre tersebut tak sedikit orang yang beranggapan Intan ingin menjadi lady rocker masa kini. Ia disebut-sebut mirip Nike Ardilla dan Nicky Astria.
"Meskipun ada yang bilang aku mirip Nike Ardilla dan Nikcy Astria, aku nggak mau ikutin siapa-siapa," tukas Intan dalam jumpa pers di Kama Sutera Cafe, Hotel Crowne, Jakarta, Rabu (20/8/2008).
Ada dua lagu di album Intan yang diciptakan Dewiq. Dua lagu tersebut berjudul 'Apalagi' dan 'Iri.'
Ketika menciptakan lagu untuk Intan, Dewiq tak menemui kesulitan berarti. "Kan biasanya kalau bikin lagu itu harus ada kasus, tapi yang ini nggak, cepet sekali" tandas perempuan yang kini tengah naik daun dengan single BT itu.
Catatan : Ini adalah salah satu bukti, berkah dari kepergian si Neng
Adalah Intan RJ, presenter infotainment Kiss yang menggaet Dewiq sebagai salah satu pencipta lagu di album terbarunya 'Be My Self.' Sejumlah lagu yang ada di album tersebut bergenre slow rock.
Karena genre tersebut tak sedikit orang yang beranggapan Intan ingin menjadi lady rocker masa kini. Ia disebut-sebut mirip Nike Ardilla dan Nicky Astria.
"Meskipun ada yang bilang aku mirip Nike Ardilla dan Nikcy Astria, aku nggak mau ikutin siapa-siapa," tukas Intan dalam jumpa pers di Kama Sutera Cafe, Hotel Crowne, Jakarta, Rabu (20/8/2008).
Ada dua lagu di album Intan yang diciptakan Dewiq. Dua lagu tersebut berjudul 'Apalagi' dan 'Iri.'
Ketika menciptakan lagu untuk Intan, Dewiq tak menemui kesulitan berarti. "Kan biasanya kalau bikin lagu itu harus ada kasus, tapi yang ini nggak, cepet sekali" tandas perempuan yang kini tengah naik daun dengan single BT itu.
Catatan : Ini adalah salah satu bukti, berkah dari kepergian si Neng
Dinda Kanya Dewi Cuek Bak Nike Ardilla
Almarhum Lady rocker Nike Ardilla memang menjadi inspirasi banyak orang. Seperti Dinda Kanya Dewi yang mengikuti gaya cuek pelantun 'Deru Debu' tersebut.
"Gue suka banget gaya Nike Ardilla. Sekarang Back to 90-an saja," demikian tutur Dinda saat ditemui di kantor MD Entertainment, Jl. Tanah Abang 3, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2008) malam.
Saat Nike Ardilla menemui ajal dalam kecelakaan di Bandung 1995 lalu, pemain sinetron 'Cinta Fitri' itu mengaku masih anak-anak. Namun sosok Nike Ardilla tetap saja membuatnya terkesan.
Kini Dinda tengah gemar bergaya boyish bak Nike. Ia pilih t-shirt longgar plus, skinny jeans, dengan topi hitam sebagai pelengkap gaya. Tak lupa kalung-kalung panjang serta gelang aneka warna membuat penampilannya semakin terkesan cuek dan tomboy.
Mantan kekasih Ricky Harun itu pun tak peduli apa yang akan orang katakan mengenai perubahan gayanya. Baginya kenyamanan berbusana adalah yang utama.
"Terserah orang bilang apa. Mau dibilang tomboy atau apa, yang penting gue asyik aja," ujarnya cuek.
Si Juara 3 Lomba Nyanyi Mirip Nike Ardilla
Wajah dara manis bernama lengkap Nurina Permata Putri ini memang masih belum terlalu dikenal. Setelah sempat menjadi juara satu kontes lawak di salah satu televisi swasta dan membintangi komedi situasi sebagai penyanyi dangdut, sepertinya artis yang akrab disapa Rina Sinden ini memang fokus ke dunia yang penuh tawa tersebut.
"Sebenarnya fokus awal bukan ke komedi. Pengennya nyanyi ama main film," jelas gadis kelahiran 16 Januari 1984 ini mengutarakan keinginannya yang sebenarnya.
Ternyata hasratnya sebagai penyanyi itu juga dilatarbelakangi oleh kiprahnya di dunia komedi. Saat dia dan kelompoknya, Jurnal, menang di API 3 tahun 2006, Rina kemudian ditawari main di sitkom sebuah televisi swasta.
"Di situ karakter saya jadi penyanyi yang bisa ngedangdutin semua lagu. Dari situ saya baru nyadar kalau saya punya kemampuan untuk itu," tambahnya.
Mungkin itu juga yang mendorongnya menerima tawaran untuk menjadi sinden dalam acara OPERA VAN JAVA yang akan tayang di Trans7 mulai 12 Desember mendatang. Saat ditemui dalam acara preskon Program Baru Trans7 Desember 2008 di studio Trans7, Jumat (05/12) sore kemarin, Rina mengaku tidak pernah belajar untuk menjadi sinden.
"Dari feeling saya aja, saya nggak pernah belajar. Bisa dibilang otodidak," katanya sambil menuturkan bahwa kebisaannya nyinden itulah yang membuatnya ditarik Trans7 untuk acara ini.
"Saya bisa nyanyi dari umur 4 tahun. Juga banyak dapat penghargaan dari berbagai lomba. Tahun 2002 misalnya juara satu pop singer KNPI se-Jabar. Terus juga pernah juara satu lomba karaoke se-Jabar. Saya juara 3 lomba nyanyi mirip Nike Ardila. Sebenarnya saya sih pengennya jadi penyanyi profesional. Dengan komedi ini, saya berusaha menciptakan kesempatan ke arah sana," harap Rina.
Undangan Haul Nike Ardilla
Kami NACC dan NAFC Bandung, mengundang Nikemania di mana pun berada untuk menghadiri acara haul Nike Ardilla yang ke 33
Tempat:
Musem NiKe ARDiLLa
Jl. Aria Utama, Komplek Aria Graha
Soekarno - Hatta Bandung
Tanggal:
27 Desember 2008 Hari Sabtu
Waktu:
Pukul 16:00 WIB - Selesai
Acara:
Tahlil dan Ceramah Agama serta Barter Koleksi
Qari'ah:
Mel Shandy
Keterangan lebih lanjut Hubungi:
Adi Fahman di 08111885019
NiKe ARDiLLa Di INDOSAT
Kabar gembira buat Nikemania yang menggunakan INDOSAT, Nikemania bisa menggunakan lagu-lagu Nike buat NSP.Mudah-mudahan yah, royaltinya akan sampai ke keluarga besar Nike di sana,Amien.....Ayo gunakan NSP nya...caranya : Ketik SET
Tinggallah Ku Sendiri 0612702
Mama Aku Ingin Pulang 0612701
Hati Kecil 0612717
Seberkas Sinar 0612716
Yang Pertama 0612715
Cinta Pertama 0612714
Nyalakan Api 0612713
Bintang Kehidupan 0612712
Matahariku 0612711
Bila Cinta Mulai Bersemi 0612710
Tegar 0612709
Menyibak Tirai Kelabu 0612708
Sandiwara Cinta�0612707
Biarkan Cintamu Berlalu 0612706
Untuk Apa Lagi 0612705
Ku Harus Melangkah 0612704
Biarlah Aku Mengalah 0612703
Sebuah Lagu Buat Nike 0610599
Sumber : Situsnya Indosat (lupa).
Thanks To : Guns Bandung atas Infonya
Aksi Penggalangan Dana untuk SLB Nike Ardila
Bandung - Ternyata tidak mudah mengumpulkan dana untuk kegiatan amal. Bahkan di bulan ramadan, bulan penuh kebaikan. Hal tersebut dialami oleh LINK Organize, salah satu EO yang menggalang dana untuk disumbangkan ke SLB Nike Ardila. "Kita sempat kesusahan dalam mencari donatur dan sponsor untuk kegiatan malam penggalangan dana. Akhirnya dari yang kami targetkan akan mendapatkan Rp 10 juta dalam penggalangan dana tersebut, kami berhasil mengumpulkan Rp 5-6 juta dari donatur," ujar public relation LINK, Henri kepada detikbandung di C Bistro, Paris Pan Java Mal, Minggu (21/9/2008) dini hari.
Kegiatan Charity Night, tambah Henri, diharapkan dapat memberikan tambahan dana. "Semoga kita mendapatkan tambahan dana dalam acara ini. Kita bekerjasama dengan pihak C-Bistro. Kita jual invitation dan dari hasil penjualan di C-Bistro malam ini, 10 persen buat amal," ungkap Henri. Hal senada juga disampaikan Cindy Bernadette, pemilik C-Bistro yang juga seorang penyanyi. "Saya sangat support kegiatan ini. Di tengah masyarakat yang kesusahan, kegiatan penggalangan dana semacam ini sangat perlu," kata Cindy.
Rencananya dana yang berhasil dikumpulkan akan diserahkan kepada pihak pengelola SLB Nike Ardila pada hari Senin (22/9/2008). "Berapapun yang kami dapatkan malam ini, semuanya akan kami sumbangkan. Mungkin jika tidak dalam bentuk uang, maka dalam bentuk barang-barang kebutuhan mereka," pungkas Henri. Dalam acara Charity Night juga Cindy ikut menyumbangkan suaranya. Lagu 'That's The Friends Are For' mengawali beberapa buah lagu yang Cindy lantunkan malam itu. "Itulah gunanya teman. Ayo kita saling berbagi. Sumbanglah dana kalian malam ini," cetus Cindy di atas panggung.
Sumber : Detik.com ( dari temennya temen,nah temennya itu kakaknya temen...nah temennya itu temen gw :D..pusink kan??...intinya gw numpang beken :P aja...hehehehehe)
Rabu, 08 Juli 2009
Jiwa Sosial Nike Ardilla Dalam Album Rekaman
JIWA SOSIAL NIKE ARDILLA DALAM ALBUM REKAMAN
Mungkin bagi sebagian besar fans Nike Ardilla, jiwa sosial Nike menjadi salah satu faktor yang menyebabkan hingga sampai saat ini mereka masih setia menjadikan Nike sebagai sosok idola yang tak tergantikan sampai kapanpun, disamping tentu saja kecantikan, kemerduan suara dan kharisma yang dimilikinya. Banyak cerita mengenai kebaikan hati Nike yang baru terekspose oleh media, justru ketika Nike sudah tiada. Sewaktu Nike masih ada, banyak yang belum tahu kalau Nike mempunyai SLB dan kepedulian yang sangat besar terhadap sesama, terutama pada kaum duafa. Bagi seorang penyanyi profesional, keperdulian kepada sesama bukan hanya diberikan dalam wujud materi secara langsung kepada yang membutuhkan, tetapi juga bisa melalui alunan suara dalam konser-konser kemanusiaan dan rekaman dalam bentuk album yang hasil penjualannya disumbangkan untuk kepentingan kemanusiaan. Nike Ardilla telah melakukan itu semua, bahkan setelah Nike tiadapun, masih bisa beramal dalam bentuk album Dari Hati Untuk Aceh yang ditujukan untuk korban tsunami di akhir tahun 2004. Berikut catatan dua album Nike yang dipersembahkan untuk bantuan kemanusiaan.
I. Untuk Perdamaian Dunia, Album Nuansa Musik Flores
Album ini diproduksi oleh Bintang Dirgahayu dan diedarkan oleh Oxavia Record pada bulan Desember 1992 dalam rangka mengumpulkan dana bagi koban bencana alam Gempa Bumi Flores yang terjadi pada Bulan Desember 1992. Dalam album ini Nike membawakan 1 lagu yaitu lagu : Nuansa Gadis Suci yang merupakan soundtrack film dengan judul yang sama. Dengan memiliki album ini, berarti telah menyumbang dan hasil dari seluruh penjualan kaset ini akan disumbangkan guna meringankan beban bencana alam flores melalui PMI DKI.
II.Dari Hati Untuk Aceh
Satu lagi sebuah album yang dipersembahkan untuk korban tsunami di Aceh berjudul Dari Hati Untuk Aceh. Ada yang unik di album keluaran Musica Studio itu, sebab ada satu lagu milik almarhumah Nike Ardilla berjudul Panggung Sandiwara karya Ian Antono dan Taufiq Ismail. "Kita pakai master yang lama. Bukan hanya untuk lagu Nike saja. Beberapa lagu kita juga pakai master yang lama. Semua ini dilakukan untuk menghemat waktu. Kalau harus rekaman lagi satu persatu akan memakan lebih banyak waktu," kata pimpinan Musica Studio, Indrawati Widjaya atau kerap disapa Ibu Acin ini saat peluncuran album tersebut di Hard Rock Caf� Jakarta .
Selain Nike, album Dari Hari Untuk Aceh juga melibatkan sejumlah penyanyi tenar lainnya, sebut saja Chrisye (Lilin-lilin Kecil & Badai Pasti Berlalu), The Rollies (Kemarau), Ebiet G. Ade (Untuk KIta Renungkan & Berita Pada Kawan), Peterpan feat Candil 'Serieus Band' (Ayah milik Ebiet G. Ade). Masih menurut Ibu Acin, khusus untuk lagu Ayah, Musica tidak menggunakan master lama. Karena lirik lagu tersebut diubah dan dibawakan kembali oleh Peterpan plus Candil.
Ada juga lagu baru ciptaan Base Jam, Bangkitlah Sahabatku. Album ini juga didukung oleh Hetty Koes Endang (Doa) dan Tamara Blenszynski yang menyumbangkan dua puisinya (Doa Berserah dan Setelah Gempa dan Tsunami). Rencananya, hasil dari penjualan album ini akan digunakan untuk pembangunan Perkampungan Seni dan Budaya Aceh di Banda Aceh. Bangunan ini nantinya berfungsi sebagai Museum Sejarah, Perpustakaan, Galeri Budaya dan tempat perkumpulan para seniman di Aceh.
Mungkin bagi sebagian besar fans Nike Ardilla, jiwa sosial Nike menjadi salah satu faktor yang menyebabkan hingga sampai saat ini mereka masih setia menjadikan Nike sebagai sosok idola yang tak tergantikan sampai kapanpun, disamping tentu saja kecantikan, kemerduan suara dan kharisma yang dimilikinya. Banyak cerita mengenai kebaikan hati Nike yang baru terekspose oleh media, justru ketika Nike sudah tiada. Sewaktu Nike masih ada, banyak yang belum tahu kalau Nike mempunyai SLB dan kepedulian yang sangat besar terhadap sesama, terutama pada kaum duafa. Bagi seorang penyanyi profesional, keperdulian kepada sesama bukan hanya diberikan dalam wujud materi secara langsung kepada yang membutuhkan, tetapi juga bisa melalui alunan suara dalam konser-konser kemanusiaan dan rekaman dalam bentuk album yang hasil penjualannya disumbangkan untuk kepentingan kemanusiaan. Nike Ardilla telah melakukan itu semua, bahkan setelah Nike tiadapun, masih bisa beramal dalam bentuk album Dari Hati Untuk Aceh yang ditujukan untuk korban tsunami di akhir tahun 2004. Berikut catatan dua album Nike yang dipersembahkan untuk bantuan kemanusiaan.
I. Untuk Perdamaian Dunia, Album Nuansa Musik Flores
Album ini diproduksi oleh Bintang Dirgahayu dan diedarkan oleh Oxavia Record pada bulan Desember 1992 dalam rangka mengumpulkan dana bagi koban bencana alam Gempa Bumi Flores yang terjadi pada Bulan Desember 1992. Dalam album ini Nike membawakan 1 lagu yaitu lagu : Nuansa Gadis Suci yang merupakan soundtrack film dengan judul yang sama. Dengan memiliki album ini, berarti telah menyumbang dan hasil dari seluruh penjualan kaset ini akan disumbangkan guna meringankan beban bencana alam flores melalui PMI DKI.
II.Dari Hati Untuk Aceh
Satu lagi sebuah album yang dipersembahkan untuk korban tsunami di Aceh berjudul Dari Hati Untuk Aceh. Ada yang unik di album keluaran Musica Studio itu, sebab ada satu lagu milik almarhumah Nike Ardilla berjudul Panggung Sandiwara karya Ian Antono dan Taufiq Ismail. "Kita pakai master yang lama. Bukan hanya untuk lagu Nike saja. Beberapa lagu kita juga pakai master yang lama. Semua ini dilakukan untuk menghemat waktu. Kalau harus rekaman lagi satu persatu akan memakan lebih banyak waktu," kata pimpinan Musica Studio, Indrawati Widjaya atau kerap disapa Ibu Acin ini saat peluncuran album tersebut di Hard Rock Caf� Jakarta .
Selain Nike, album Dari Hari Untuk Aceh juga melibatkan sejumlah penyanyi tenar lainnya, sebut saja Chrisye (Lilin-lilin Kecil & Badai Pasti Berlalu), The Rollies (Kemarau), Ebiet G. Ade (Untuk KIta Renungkan & Berita Pada Kawan), Peterpan feat Candil 'Serieus Band' (Ayah milik Ebiet G. Ade). Masih menurut Ibu Acin, khusus untuk lagu Ayah, Musica tidak menggunakan master lama. Karena lirik lagu tersebut diubah dan dibawakan kembali oleh Peterpan plus Candil.
Ada juga lagu baru ciptaan Base Jam, Bangkitlah Sahabatku. Album ini juga didukung oleh Hetty Koes Endang (Doa) dan Tamara Blenszynski yang menyumbangkan dua puisinya (Doa Berserah dan Setelah Gempa dan Tsunami). Rencananya, hasil dari penjualan album ini akan digunakan untuk pembangunan Perkampungan Seni dan Budaya Aceh di Banda Aceh. Bangunan ini nantinya berfungsi sebagai Museum Sejarah, Perpustakaan, Galeri Budaya dan tempat perkumpulan para seniman di Aceh.
MUSEUM NIKE BERAROMA MELATI
Bandung - Museum Nike Ardilla yang didirikan di Komplek Aria Graha Bandung, meninggalkan pengalaman mistis bagi penjaga museum, Misran. Dia mengaku sering mencium parfum beraroma melati di tengah malam. Misran yang sudah dua tahun menjaga museum tersebut, biasa membersihkan museum pukul 23.00 WIB sampai 00.30 WIB. Di kala membersihkan, tidak jarang semerbak parfum beraroma melati mengisi ruangan. "Saya juga heran, kenapa selalu mencium bau itu setiap beres-beres," tutur Misran. Ketika dirinya menanyakan kepada keluarga Nike, ternyata aroma melati merupakan aroma favorit Nike Ardilla. Menurut Misran, ibu Nike Ardilla, Nining Ningsihrat menyebutkan parfum melati sebagai kesukaan Nike di masa hidupnya. Meski demikian, dirinya mengaku tetap senang menjaga museum tersebut. "Saya senang bisa dipercaya untuk menjaga museum ini. Selain karena idola, saya orangnya suka bersih-bersih," jelasnya.
Sumber : situs tetangga
Nike Masih Megisi Hati Penggemar
Bandung - Meski telah tutup usia 13 tahun yang lalu, Nike Ardilla masih tetap mengisi hati penggemarnya. Bahkan lantunan penyanyi muda yang juga aktif sebagai aktris ini bisa membuat penggemarnya menitikkan air mata. Ditemui di Museum Nike Ardilla di Komplek Aria Graha Bandung, Jumat (21/3/2008) dalam rangka peringati 13 tahun meninggalnya Nike Ardilla, beberapa penggemarnya mengungkapkan testimoni mereka tentang pelantun Bintang Kehidupan ini.
Eka (22), mengemukakan bahwa dirinya melihat Nike Ardilla sebagai sosok yang teramat tragis. Hal ini dikarenakan tragedi yang menimpa Nike di saat-saat karirnya sedang melejit. Meski demikian, hingga kini dia mengaku hatinya merasa nyaman dan damai jika mendengar lantunan lagu-lagunya. "Terus terang saya suka nangis kalo liat foto dan denger lagunya," tutu Eka. Hal serupa juga diungkapkan Nasrul, yang masih sering mendengarkan lagu-lagu Nike Ardilla. Selain mengagumi dari lagu-lagu Nike, Nasrul juga mengidolakan kepribadiannya yang sosial dan dermawan. Sementara hal lain diungkapkan oleh Eman, anggota NACC ini menganggap sosok Nike sebagai artis yang tidak tertandingi. "Nike Ardila itu tiada duanya, engga ada tandingannya. Prestasinya pun segudang," ujar Nasrul Berbeda lagi dengan Lisa (17), tanggal kelahiran gadis belia ini bertepatan dengan meninggalnya Nike Ardilla. Dia mengaku antusias tiap tahunnya, karena ulang tahunnya dirayakan bersama-sama penggemar Nike Ardilla lainnya. "Setiap tanggal 19 Maret, merayakan bersama teman-teman dengan berziarah dan ke museum," jelas Lisa.
Lisa mengungkapkan dirinya berangan-angan jika Nike masih hidup, ingin berjalan-jalan seharian bersamanya. Warga Jakarta yang sudah tiga kali mengunjungi Museum Nike Ardilla, menganggap sosok Nike sebagai bidadari di alam nyata. Almarhum menjadi inspirasi bagi Lisa. "Nike pribadi yang low profile. Ibaratnya tangan kanan memberi, tangan kiri tak boleh tahu," ungkap Lisa. Selain dari kepribadian, penggemar Nike yang mayoritas pria, menuturkan bahwa wajah Nike mewakili ciri khas Bandung.
Rumah Nike Ardilla Jadi Markas Agum Gumelar
CIAMIS - Nampaknya Agum Gumelar yakin almarhumah penyanyi Nike Ardilla masih memiliki kharisma bagi penggemarnya. Karenanya, dia memakai rumah mendiang sebagai posko relawan Ciamis untuk pencalonan dirinya dalam Pilgub Jabar.
Sore ini, Jumat (8/2/2008), Agum bersama sejumlah tim suksesnya mendatangi rumah Nike Ardilla di Jalan Imbanagara 389, Ciamis, Jawa Barat. Saat tiba di tempat itu, Agum disambut ibu almarhumah, Nining Sihratu.
Setiba di rumah bertingkat dua dan bercat putih ini, Agum disambut ratusan tetangga Nike Ardilla. Teriakan �Hidup Pak Agum� terdengar berkali-kali disuarakan warga dan para pendukungnya.
Agum pun menyempatkan diri berfoto bersama Nining. Saat diambil gambarnya, Agum memegang foto Nike semasa hidup yang terlihat mengenakan baret merah.
�Saya mendukung Pak Agum menjadi gubernur. Saya yakin Pak Agum bisa membawa Jawa Barat menjadi lebih baik. Saya gembira rumah ini menjadi posko, karena rumah ini peninggalan anak saya,� ujar Nining saat dimintai komentarnya.
Kedatangan mantan Komandan Kopassus ini ke Ciamis merupakan kunjungan hari keduanya ke wilayah selatan Jawa Barat. Kemarin, Agum yang pernah menjabat sebagai menteri perhubungan telah mendatangi Garut. (jri)
Sumber : www.okezone.com
Nike Masih Menjadi Ratu Rock di Malaysia
NIKE MASIH MENJADI RATU ROCK DI MALAYSIA
Di tengah lesunya penjualan kaset dan CD di Indonesia karena maraknya pembajakan, di Malaysia, Album Memories Hit�s Nike Ardilla 1975 � 1995 (kaset, CD, dan VCD) yang direlease tahun 2004, berhasil mencapai penjualan terbaik dan menduduki peringkat 2 setelah Peterpan. Prestasi yang luar biasa bagi seorang artis yang sudah lama berpulang (9 tahun saat itu).
Mungkin karena terinspirasi oleh kesuksesan penjualan album di Malaysia tersebut, di Indonesia, tahun 2006 direlease album 10 tahun Nike Ardilla yang juga terdiri dari 1 paket lengkap : kaset, CD dan VCD. Tetapi kabarnya, penjualan album tersebut kurang begitu baik dan tidak mendapat respon positif dari masyarakat Indonesia . Bagi Fans Nike sendiri, album tersebut kurang menarik karena pemilihan lagu-lagu yang ada di dalam album tersebut sudah ada di album-album kumpulan the best Nike sebelumnya, di samping itu disain cover dan pemilihan fotonya kurang menarik.
Di tahun 2007, di saat di Indonesia album Nike yang baru tidak direlease (kaset-kaset Nike yang ada di etalase toko adalah daur ulang kumpulan the best lama yang diperpanjang masa edarnya), di Malaysia direlease dua buah album kompilasi Nike yang dikeluarkan oleh 2 produser yang berbeda.
1. Koleksi 10 Tahun Terunggul Nike Ardilla
Dikeluarkan oleh Music Plus dan Music Valey SDN. BHD, dikemas secara eksklusif dalam format CD dan VCD yang diberi label khusus : Limited Edition. Untuk CD, terdiri dari 4 keping yang masing-masing kepingnya terdiri dari 15 lagu. Menariknya, di dalam album ini dikeluarkan beberapa lagu yang di Indonesia belum pernah dikeluarkan dalam format CD seperti lagu : Terserah (Album Bintang Kehidupan), Hanya Impian (album Matahariku), Jeritanku dan Keraguan (Album Biarkan Cintamu Berlalu). Sayanganya, single yang ditunggu-tunggu : Selamat Tinggal Duka tidak muncul di album ini. Dan satu lagi yang menarik, lagu Cinta Kita di Malaysia diberi judul Fantasia Bulan Madu.
Untuk VCD, terdiri dari 3 keping yang masing-masing kepingnya terdiri dari 10 lagu. Ada 9 (sembilan) video klip yang baru dalam album ini. Yaitu lagu : Sanggupkah Aku, Cinta Kita, Bila Cinta Mulai Bersemi, Kalau Aku Bisa Terbang, Kesal, Cinta Pertama, Keraguan, Pengembara Terasing, dan Mengapa Harus Berpisah. Dan lagu-lagu lainnya telah direlease dan diedarkan di Indonesia . Video klip yang baru diproduksi oleh Music Valey dengan model-model dari Malaysia . Meskipun tak ada satu pun foto ataupun visualisasi Nike dalam video klip baru tersebut, tapi cukup baik penggarapannya, tidak terkesan murahan. Dan yang lebih penting lagi, fans Nike dapat perbendahaaraan lagu baru untuk bekaraoke atau untuk dibuat minus one.
2. Ratu Rock Malindo, Ella & Nike Ardilla
Cover CD Ratu Rock Malindo (Malaysia dan Indonesia)
Dikeluarkan oleh EMI (M) SDN BHD/Music Plus dan Music Valey SDN. BHD dalam format CD. Terdiri dari 2 keping CD masing-masing terdiri dari 15 lagu pilihan dari dua artis tersebut. Tidak ada single baru di album ini. Demikian ulasan singkat mengenai album Nike Ardilla yang masih mendapat tempat di hati pecinta musik di Malaysia dan selalu mendapat tanggapan yang positif dari para penggemarnya terbukti dengan angka penjualan album yang selalu tinggi.
Bagaimana di Indonesia, apakah tahun 2008 ini Music Plus akan mengeluarkan lagi album Kompilasi Nike yang terbaru? Umumnya para fans Nike yakin album Nike akan meledak lagi seandainya produser bisa memilih satu single yang jarang didengar oleh penikmat musik, seperti single Selamat Tinggal Duka, atau bila tidak, lagu Nike diaransemen ulang dengan musik yang lebih up to date dan sedang digemari saat ini, dan tentu saja didukung dengan disain cover yang menarik. Semoga impian para nike mania bisa diwujudkan oleh Music Plus sebagai penyalur tunggal lagu-lagu Nike Ardilla.
Di tengah lesunya penjualan kaset dan CD di Indonesia karena maraknya pembajakan, di Malaysia, Album Memories Hit�s Nike Ardilla 1975 � 1995 (kaset, CD, dan VCD) yang direlease tahun 2004, berhasil mencapai penjualan terbaik dan menduduki peringkat 2 setelah Peterpan. Prestasi yang luar biasa bagi seorang artis yang sudah lama berpulang (9 tahun saat itu).
Mungkin karena terinspirasi oleh kesuksesan penjualan album di Malaysia tersebut, di Indonesia, tahun 2006 direlease album 10 tahun Nike Ardilla yang juga terdiri dari 1 paket lengkap : kaset, CD dan VCD. Tetapi kabarnya, penjualan album tersebut kurang begitu baik dan tidak mendapat respon positif dari masyarakat Indonesia . Bagi Fans Nike sendiri, album tersebut kurang menarik karena pemilihan lagu-lagu yang ada di dalam album tersebut sudah ada di album-album kumpulan the best Nike sebelumnya, di samping itu disain cover dan pemilihan fotonya kurang menarik.
Di tahun 2007, di saat di Indonesia album Nike yang baru tidak direlease (kaset-kaset Nike yang ada di etalase toko adalah daur ulang kumpulan the best lama yang diperpanjang masa edarnya), di Malaysia direlease dua buah album kompilasi Nike yang dikeluarkan oleh 2 produser yang berbeda.
1. Koleksi 10 Tahun Terunggul Nike Ardilla
Dikeluarkan oleh Music Plus dan Music Valey SDN. BHD, dikemas secara eksklusif dalam format CD dan VCD yang diberi label khusus : Limited Edition. Untuk CD, terdiri dari 4 keping yang masing-masing kepingnya terdiri dari 15 lagu. Menariknya, di dalam album ini dikeluarkan beberapa lagu yang di Indonesia belum pernah dikeluarkan dalam format CD seperti lagu : Terserah (Album Bintang Kehidupan), Hanya Impian (album Matahariku), Jeritanku dan Keraguan (Album Biarkan Cintamu Berlalu). Sayanganya, single yang ditunggu-tunggu : Selamat Tinggal Duka tidak muncul di album ini. Dan satu lagi yang menarik, lagu Cinta Kita di Malaysia diberi judul Fantasia Bulan Madu.
Untuk VCD, terdiri dari 3 keping yang masing-masing kepingnya terdiri dari 10 lagu. Ada 9 (sembilan) video klip yang baru dalam album ini. Yaitu lagu : Sanggupkah Aku, Cinta Kita, Bila Cinta Mulai Bersemi, Kalau Aku Bisa Terbang, Kesal, Cinta Pertama, Keraguan, Pengembara Terasing, dan Mengapa Harus Berpisah. Dan lagu-lagu lainnya telah direlease dan diedarkan di Indonesia . Video klip yang baru diproduksi oleh Music Valey dengan model-model dari Malaysia . Meskipun tak ada satu pun foto ataupun visualisasi Nike dalam video klip baru tersebut, tapi cukup baik penggarapannya, tidak terkesan murahan. Dan yang lebih penting lagi, fans Nike dapat perbendahaaraan lagu baru untuk bekaraoke atau untuk dibuat minus one.
2. Ratu Rock Malindo, Ella & Nike Ardilla
Cover CD Ratu Rock Malindo (Malaysia dan Indonesia)
Dikeluarkan oleh EMI (M) SDN BHD/Music Plus dan Music Valey SDN. BHD dalam format CD. Terdiri dari 2 keping CD masing-masing terdiri dari 15 lagu pilihan dari dua artis tersebut. Tidak ada single baru di album ini. Demikian ulasan singkat mengenai album Nike Ardilla yang masih mendapat tempat di hati pecinta musik di Malaysia dan selalu mendapat tanggapan yang positif dari para penggemarnya terbukti dengan angka penjualan album yang selalu tinggi.
Bagaimana di Indonesia, apakah tahun 2008 ini Music Plus akan mengeluarkan lagi album Kompilasi Nike yang terbaru? Umumnya para fans Nike yakin album Nike akan meledak lagi seandainya produser bisa memilih satu single yang jarang didengar oleh penikmat musik, seperti single Selamat Tinggal Duka, atau bila tidak, lagu Nike diaransemen ulang dengan musik yang lebih up to date dan sedang digemari saat ini, dan tentu saja didukung dengan disain cover yang menarik. Semoga impian para nike mania bisa diwujudkan oleh Music Plus sebagai penyalur tunggal lagu-lagu Nike Ardilla.
Ziarah Maret 2008 *UpDate*
ZIARAH MARET 2008
NAFC Jakarta mengundang seluruh Nikemania untuk bergabung di ziarah Maret 2008.
Acara ini sekaligus acara temu kangen sesama fans Nike dan menjadi ajang silaturahmi keluarga besar Nike Ardilla dan fans Nike .
Adapun acara akan dilaksanakan pada :
Hari : Kamis-Jumat
Tanggal : 20-21 Maret 2008
Biaya : Untuk Umum Rp.125.000,- (seratus dua puluh lima ribu rupiah) Untuk anggota NAFC (syarat: nunjukin kartu keanggotaan NAFC) Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah),dapet kaos + kalender Nike Ardilla Thn 2008 plus makan.
Ket lebih lanjut : Emma 021-93673195,Evie 021-8506718
SUSUNAN ACARA
Susunan acara hasil pembicaraan antara NAFC Jakarta, NAFC Bandung, pihak keluarga nike di Bandung dan Ciamis, NAFC ciamis dan NACC.
Kamis tanggal 20 maret 2008, acara dimulai pukul 16.00 wib waktu Ciamis dengan ziarah ke makam Nike (tahlil, yasin, doa bersama), setelah itu sholat maghrib berjamaah dilanjutkan dengan siraman rohani. kemudian break makan malam dan dilanjutkan dengan acara hiburan berupa : live music (diwajibkan hanya nyanyi lagu2 Nike, tidak boleh yang lain!!!), kuis (dengan hadiah yang menarik), dan nonton bareng tayangan acara nike spesial.
Jumat tanggal 21 maret 2008, sholat subuh berjamaah dan langsung berangkat ke Bandung. kunjungan museum di Bandung pukul 9.30 wib - 10.30 kemudian kunjungan ke SLB Nike sampai break sholat Jumat dan makan siang. setelah itu pukul 14.00 acara sosial donor darah hasil kerjasama antara fans Nike dan PMI Bandung. setelah itu acara selesai. demikian kira-kira susunan acara tour ziarah 2008. semoga bisa berjalan dengan sukses. mohon dukungan dan doanya.
Keterangan lebih lanjut hubungi :
NAFC Bandung
Jln Innofftank Gg Panyeseuhan 1
RT06/RW 02 Bandung 40235.
Telp/Hp 081394402136.
NAFC Ciamis
Jln Raya Imbanegara No. ,cidudu.Ciamis Jawa Barat
NAFC Jakarta
Jln SMA 48 No 41 Pinang Ranti,Jakarta Timur
Telp 021- 8096800
NAFC Cirebon
Jln A.Yani Kerta Semboja RT01/13 No 54,
pegambiran CIREBON.
Telp/Hp 081546718308
NAFC Jogya
JL Kenari Gg Tanjung 6 UH2/308.
Miliran Joyakarta.
Telp/Hp 085659705762
NAFC Surabaya
Jamboan no 10 RT12/03 Pucang Anom.Sidoarjo
Telp/Hp 081357930675
NAFC Padang
Jl Bungo pasang komp ATIP,
Gg Mushola No.2 RT4/4 keL koto Tangah-Tabing.
Padang
Telp/Hp 081374184422
NAFC Makasar
Rumah Makan Nike Ardilla Jln Sudirman No 26,
kec Wonomulyo-Kab Polman Sulawesi Barat
Telp/HP 081343555982
NACC (Nike Ardilla Cyber Club)
Jl. Pal Batu I No. 11 RT. 11 RW. 11 Menteng Dalam,
Casablanca Jakarta Selatan 12570.
Telp. 08111885019 (Adi Fahman)
Ditunggu partisipasinya....salam Nikemania....See U di Ciamis....
SANDRA DEWI HASRAT JADI NIKE ARDILLA
Bintang film 'Quickie Express', Sandra Dewi ternyata memendam bakat lain selain akting. Sandra bisa menyanyi. Ia pun berhasrat ingin seperti Nike Ardila.
"Aku mengagumi sekali Nike Ardilla," kata Sandra yang berniat membuat album slow-rock itu, di studio Persari, Ciganjur, Jakarta.
Sayangnya karena kesibukannya syuting sinetron, Sandra belum bisa mewujudkan keinginannya membuat album. "Syuting sinetron lagi padat, mendingan aku selesain dulu," ujarnya.
Sandra rupanya memang tak main-main dengan ucapannya. Ia fokus pada kariernya di sinetron. Dara yang wajahnya mirip Dian Sastro itu malah menyatakan sanggup bermain sinetron dengan episode panjang.
Gadis kelahiran 1983 itu kini terlibat dalam syuting sinetron 'Cinta Indah'. Ia berperan sebagai tokoh utama sinetron tersebut, Indah. Layar televisi itu juga didukung Anjasmara dan Ayu Diah Pasha.
"Ultah" Nike Yang Ke-32
"ULANG TAHUN" ALMARHUMAH NIKE ARDILLA YANG KE-32
Nike bak bidadari cantik dari syurga
Mami (menggunakan baju hijau) Tampak menahan tangis
Mami dengan ramah melayani fans Nike yang ingin berfoto bersama
27 Des 2007,seandainya Nike masih hidup�kini dia sudah berusia 32 tahun dan mungkin sudah berumah tangga dan punya Nike-Nike yunior. Ketika Nike masih hidup,Nike sempat mengutarakan bahwa dia ingin menikah di usia 25 tahun dan rela meninggalkan keartisaanya demi suaminya.
Bertempat di Museum Satria Mandala (Jakarta) , NAFC Jakarta mengadakan acara ulang tahun Nike yang ke 32. Acara yang dihadiri hamper seratus nikemania berlangsung meriah.
Acara ini dihadiri pula oleh ibunda Nike Ardilla yang datang jauh-jauh dari Ciamis. Ibunda Nike yang akrab dipanggil Mami oleh para penggemar Nike mengaku bangga dan terharu atas kesetian para fans untuk tetap mengibarkan bendera Nikemania.
Acara dimulai tepat pukul 20:00 WIB , alunan ayat-ayat suci Al-Quran menggema di salah satu ruangan milik Museum Satria Mandala. Mami tampak sedih dan sesekali mengusap air mata karena merasa terharu,atau mungkin dia teringat kembali kenangan-kenangan bersama putri tercinta. Bagaimana tidak? Nike adalah anak perempuan yang sangat diharapkan kehadirannya. � belum puas mami merawatnya, eh dia keburu dipanggil yang kuasa,� katanya .
Setelah acara pengajian selesai, susana kembali haru, saat Mami diwawancara salah satu infotaiment dari televisi swasta. Ruangan sekejap sepi dan larut dalam suasana haru. Suasana mulai mecair gembira saat fans mulai ngobrol santai dan foto-foto bersama Mami, Mami sudah terlihat tidak terlalu sedih dan kembali tersenyum. Obrolan-obrolan jenaka khas Mami kembali keluar .
Sambil nonton video klip Nike, Mami banyak bernostalgia tentang pembuatan video-video klip Nike. � Tadinya Mami kurang setuju dengan video klip yang dibuat sambil tiduran ini,� kata Mami sambil menunjung Video Klip BINTANG KEHIDUPAN.Mami juga bercerita, sebelum berangkat ke Jakarta, di Ciamis Mami menyempatkan diri untuk menyambut fans Nike yang datang mengunjunginya di sana,malah katanya ada tamu dari Jepang yang merupakan fans Nike juga.Obrolan semakin akrab ketika membahas artis-artis yang juga ngefans dengan Nike,diantaranya Ruben Onsu, Sandra Dewi, Dewi Persik,dan masih banyak lagi. Hebat euy Nike Ardilla.... (baca pula artikel ttg Sandra Dewi)
Tepat pukul 21:00, satu-persatu fans mulai meninggalkan ruangan dan kembali ke rumah masing-masing. Acara yang singkat dan padat ini,mudah-mudahan menjadi ajang silaturahmi yang baik antara keluarga besar Nike dan sesama fans Almarhumah.
Selamat ulang tahun Teh Nike
Mami (menggunakan baju hijau) Tampak menahan tangisNike bak bidadari cantik dari syurga
Nike bak bidadari cantik dari syurga
Mami (menggunakan baju hijau) Tampak menahan tangis
Mami dengan ramah melayani fans Nike yang ingin berfoto bersama
27 Des 2007,seandainya Nike masih hidup�kini dia sudah berusia 32 tahun dan mungkin sudah berumah tangga dan punya Nike-Nike yunior. Ketika Nike masih hidup,Nike sempat mengutarakan bahwa dia ingin menikah di usia 25 tahun dan rela meninggalkan keartisaanya demi suaminya.
Bertempat di Museum Satria Mandala (Jakarta) , NAFC Jakarta mengadakan acara ulang tahun Nike yang ke 32. Acara yang dihadiri hamper seratus nikemania berlangsung meriah.
Acara ini dihadiri pula oleh ibunda Nike Ardilla yang datang jauh-jauh dari Ciamis. Ibunda Nike yang akrab dipanggil Mami oleh para penggemar Nike mengaku bangga dan terharu atas kesetian para fans untuk tetap mengibarkan bendera Nikemania.
Acara dimulai tepat pukul 20:00 WIB , alunan ayat-ayat suci Al-Quran menggema di salah satu ruangan milik Museum Satria Mandala. Mami tampak sedih dan sesekali mengusap air mata karena merasa terharu,atau mungkin dia teringat kembali kenangan-kenangan bersama putri tercinta. Bagaimana tidak? Nike adalah anak perempuan yang sangat diharapkan kehadirannya. � belum puas mami merawatnya, eh dia keburu dipanggil yang kuasa,� katanya .
Setelah acara pengajian selesai, susana kembali haru, saat Mami diwawancara salah satu infotaiment dari televisi swasta. Ruangan sekejap sepi dan larut dalam suasana haru. Suasana mulai mecair gembira saat fans mulai ngobrol santai dan foto-foto bersama Mami, Mami sudah terlihat tidak terlalu sedih dan kembali tersenyum. Obrolan-obrolan jenaka khas Mami kembali keluar .
Sambil nonton video klip Nike, Mami banyak bernostalgia tentang pembuatan video-video klip Nike. � Tadinya Mami kurang setuju dengan video klip yang dibuat sambil tiduran ini,� kata Mami sambil menunjung Video Klip BINTANG KEHIDUPAN.Mami juga bercerita, sebelum berangkat ke Jakarta, di Ciamis Mami menyempatkan diri untuk menyambut fans Nike yang datang mengunjunginya di sana,malah katanya ada tamu dari Jepang yang merupakan fans Nike juga.Obrolan semakin akrab ketika membahas artis-artis yang juga ngefans dengan Nike,diantaranya Ruben Onsu, Sandra Dewi, Dewi Persik,dan masih banyak lagi. Hebat euy Nike Ardilla.... (baca pula artikel ttg Sandra Dewi)
Tepat pukul 21:00, satu-persatu fans mulai meninggalkan ruangan dan kembali ke rumah masing-masing. Acara yang singkat dan padat ini,mudah-mudahan menjadi ajang silaturahmi yang baik antara keluarga besar Nike dan sesama fans Almarhumah.
Selamat ulang tahun Teh Nike
Mami (menggunakan baju hijau) Tampak menahan tangisNike bak bidadari cantik dari syurga
Undangan Ulang Tahun Nike 2007
UNDANGAN
Mengenang hari lahir Nike Ardilla NAFC akan mengadakan pengajian, untuk itu kami mengundang Nikemania, pada :
Tanggal :27 Desember 2007
Tempat :Musium Satria Mandala putra jl. Gatot Subroto (sebrang gedung SCTV)
Waktu :18:30 WIB - selesai
Bintang tamu : Mami Ningsirat (ibunda Nike Ardilla) dan kang Deddy Dores
Info :Emma : 0856.812.8784 / 021.93673195 Cups : 0817.4808.359/021.928.21.932
NB :Bawa Yassin & ajak temen sebanyak mungkin
Ditunggu Ya....
SELAMAT IBADAH PUASA
Kiri-Kanan : Jessica Anasthasya,Nike Ardilla (dewasa) ,Nike Ardilla(kecil)
Kami mengucapkan
selamat beribadah puasa untuk yang menjalankannya.
Dengan segala kerendahan hati kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang kami perbuat baik sengaja maupun tidak sengaja.
Semoga ibadah puasa kita berjalan dengan lancar dan diberkahi Allah Swt.
Untuk saudara-saudara kami di Bengkulu dan daerah-daerah yang terkena bencana gempa kemarin. Kami mengucapkan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga saudara-saudara kita diberi ketabahan.
Amien Ya Rabbal Alamin.
THE NEXT NIKE ARDILLA???
Nama gadis cilik ini adalah Jessica Anastasya Mutiararini, entah kenapa atau memang serba kebetulan. Paras nya sangat mirip dengan Nike Ardilla, gaya actingnya, bahkan bahasa tubuhnya. Jessica kini berusia 12 tahun,dan sudah 12 tahun pula Nike meninggalkan kita semua.
Gadis kecil ini lahir di Jakarta tanggal 20 Desember. Desember? Bukankah Nike pun lahir di bulan Desember??? Agh�penulis mungkin hanya terlalu membesar-besarkan semuanya yang memang serba kebetulan.
Tapi di hati kecil penulis bertanya�apakah dia akan menjadi Nike Ardilla berikutnya?? Seperti yang sudah terjadi sebelumnya,banyak yang mengaku atau diorbitkan sebagai titisan Nike. Tapi rasanya tidak,walau wajah dan gerak-geriknya sangat mirip Nike,Jessica telah menjadi dirinya sendiri. Mungkin 5 tahun ke depan,kita akan melihat kembali sosok Nike di gadis kecil ini.
Suatu saat nanti,kalau ada kesempatan,penulis ingin sekali ngobrol langsung dengan Jessica dan memperkenalkan sosok idola kita dan penulis berharap Jessica akan mengidolakan Nike�..Agh Serba berlebihan Euy!!!
Biodata Jessica
Nama Lengkap: Jessica Anastasya Mutiararini
TTL: Jakarta, 20 December 1995
Pendidikan Terakhir: SD Muhammadiyah 12 Pamulang
Masakan Favorit: Masakan Fast Food Jepang
Zodiak: Sagitarius
Film:
- Cinta Terbagi 5
- Sayangi Aisyah
- Eneng dan Kaos kaki Ajaib
- Indahnya KaruniaMu
- Kau Masih Kekasihku
- Cinta 100 Hari
- SugaMu
- Maha Kasih
- Fajar
Iklan:
- Biskuit Roma
- Antimo
- Mie Gelas
- Curcuma Plus
- SuperPell
Akankah 5 tahun ke depan Jessica akan "menjelma" menjadi Nike Ardilla?
Berita duka cita
BERITA DUKA CITA
Kami turut berbelasungkawa atas meninggalnya:
H.Muhammad Taufik Savalas dan dua orang rekannya
pada hari Rabu, 11 Juli 2007 Jam 21:30
karena kecelakaan lalu lintas di Purworejo Jawa Tengah.
Beliau adalah teman almarhumah Nike Ardilla,dan beliau adalah salah satu orang yang terakhir kali bertemu dengan Nike Ardilla.
Semoga semua amal ibadahnya diterima di sisi-Nya, diampuni dosa-dosanya,dilapangkan di alam kuburnya.
Keluarga yang ditinggalkan semoga menjalaninya dengan tabah dan Ikhlas.
Amien Ya Rabbal Alamin
Selamat jalan Mas Taufik, Doa kami menyertaimu.
Taufik Savalas Meninggal dalam Kecelakaan
Dunia hiburan kembali kehilangan seorang artis. Komedian Taufik Savalas meninggal dalam kecelakaan mobil yang ditumpanginya di Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (11/7). Kecelakaan yang menewaskan pelawak serba bisa ini terjadi di Jalan Raya Purworejo-Yogyakarta tepatnya di kawasan Jaten sekitar pukul 21.30 WIB.
Mobil minibus warna cokelat muda yang ditumpangi Taufik Savalas bersama tiga rekan dan seorang sopir sudah tak berbentuk lagi. Kendaraan bernomer polisi B 2089 OH ini ringsek setelah bertabrakan dengan truk pengangkut semen. Rombongan berangkat dari Yogyakarta menuju Purbalingga untuk melakukan syuting kuis sebuah sabun mandi.
Menurut saksi mata, mobil yang ditumpangi Taufik tak mampu menghindari truk pengangkut semen yang muncul tiba-tiba dari arah berlawanan. Truk tersebut mengambil jalur kanan saat hendak menyalip sebuah mobil. Tiga dari lima penumpang tewas seketika. Mereka adalah Taufik Savalas, Toni Suharso (produser acara), dan supir bernama Khaurudin. Sementara dua lainnya yakni Adriano yang duduk di bangku depan dan Inda Risqoh yang duduk paling belakang menderita luka serius.
Hingga kini polisi masih terus menyelidiki kasus kecelakaan ini. Polisi belum mendapat keterangan dari pengemudi truk yang diduga telah kabur menyelamatkan diri. Menurut rekan Taufik, Indro Warkop yang dihubungi melalui telepon, jenazah Taufik diberangkatkan dari Purworejo menuju Yogyakarta pada Kamis pagi ini. Jenazah rencananya diterbangkan ke Jakarta sekitar pukul 07.35 WIB atau 10.20 WIB. Taufik akan dikebumikan di pemakaman keluarga di kawasan Serang, Banten, setelah disemayamkan di kediamannya di Vila Ilhami, Tangerang, Banten, siang ini.
Kabar kecelakaan tragis ini sempat belum diketahui keluarga Taufik. Rina, istri Taufik, justru diberitahu pertama kali oleh reporter SCTV yang datang ke Vila Ilhami. Setengah tak percaya, Rina menyatakan sempat berkirim pesan teks di telepon seluler kepada suaminya beberapa saat sebelum kecelakaan terjadi.
Salah seorang kerabat mencoba mengkonfirmasi kabar itu ke sejumlah rekan. Begitu mendapat kepastian, mereka pun lemas. Dalam hitungan menit, rumah Taufik Savalas didatangi kerabat, wartawan, dan selebriti.
Kesaksian Almarhum Mas Taufiq Tentang Almarhumah Nike Ardilla
Taufik Savalas adalah salah seorang teman yang berada bersama Nike pada malam sebelum kejadian dan ikut dalam pertemuan di Jazz Rock Cafe." Kami hanya bertemu di Polo saja,karena jam 03:00 lewat saya harus balik ke hotel.Jam 06:00,saya dalam perjalanan pulang ke Jakarta.Siangnya jam 10:00,ada acara selamatan sinetronnya Dede Yusuf,kemudian jumpa fans bersama Kahitna jam 14:00.Saat itulah saya mendengar Nike meninggal dari Heidy Yunus.Waktu itu saya sempat nggak percaya,soalnya malamnya saya masih tertawa bersama dia.Heidy sendiri mendapat kabar itu dari sekilas info di RCTI,"tutur Taufik yang mengaku mengenal Nike sejak tahun 1990 ini.
Taufik mengaku tidak melihat Nike teler malam itu. "Waktu itu kami tidak pesan minuman macem-macem.Kalau ada berita bahwa waktu itu kita memesan minuman keras,itu tidak benar sama sekali.Karena waktu itu,kami memesan orange juice dan aqua.Waktu itu Nike yang memesan minuman itu,"tutur Taufik.
Taufik mengaku tidak begitu peduli gosip-gosip sekitar Nike selama ini.Yang dia tahu,"Nike itu cantik,gesit,dan terpenting dia ramah.Kalau pas ketemu,dia tidak sungkan-sungkan memanggil saya Aa.Dia punya rasa hormat pada orangtua.Dia orang yang sangat berbakat,"tuturnya lagi.
Artikel Khusus,Fans Nike Sejati nih:)
Lia Nathalia Luncurkan Album Baru
Nama Lia Nathalia, bagi sebagian besar fans berat almarhum Nike Ardilla, mungkin sudah tak asing didengar. Gadis berdarah Sunda ( Menado ah kalo gaksalah??)kelahiran Jakarta, 9 Desember 1981, ini disebut-sebut mempunyai kemiripan dan juga keterkaitan dengan Nike.
Sebagai penggemar berat dan mengidolakan secara luar biasa penyanyi pop Nike Ardilla. Ia juga mendirikan kelompok penggemar 'Nike Ardilla Fans Club', yang diklaimnya sebagai masih ada dan aktif sampai sekarang.
"Nike Ardilla Fans Club masih ada, bukan hanya di Jakarta tetapi juga di sejumlah kota besar lain," katanya.
Selain itu, pernak-pernik kehidupan Nike juga masih melekat padanya, seperti mobil Civic Genio bernomor D 27 AK yang menghantarkan nyawa sang legendaris, masih digunakan, demikian juga tali silaturahmi dengan keluarga Nike di Bandung dan Ciamis masih terjalin harmonis hingga sekarang.
Jika pada pada akhirnya Lia menelurkan album (1995), Selamat Tinggal KekasihHanya Satu Cinta (1998) dan Permata Cinta di tahun berikutnya, hal itu tak lain adalah sebagai bentuk kesetiaan pada sang idola. Warna-warna lagu Lia masih 'satu bingkai' alias memiliki kesamaan dengan lagu Nike, yakni 'pop slow rock' bernuansa 'mellow' romantis.
Meski demikian, Lia tak ingin disamakan dengan Nike. "Nike tak tergantikan oleh siapapun, termasuk karakter suaranya yang khas. Dan saya adalah saya yang tak ingin main-main jika berbuat sesuatu dalam banyak hal, termasuk urusan olah vokal," tuturnya. Dan bersamaan dengan peresmian SPAINDO di White & Rose Cafe, Rabu (30/5), dimana Lia duduk sebagai public relation, album baru kembali diluncurkan setelah empat tahun vakum. Bertitel How Much I Love You, Lia ingin memancing rasa kangen banyak orang untuk bernostalgia dengan jenis lagu dan musik yang bernuasa beda di saat sekarang ini.
"Fashion pun hidup seperti roda pedati selalu berputar, dari satu jaman ke jaman. Begitu juga soal lagu, boleh jadi lagu-lagu bernuansa klasik dengan penambahan pernak-pernik aransemen di sana-sini akan menjadi lebih elegan untuk didengar saat ini," ujar Lia mengomentari album barunya.
Lima dari sepuluh lagu yang ada dalam How Much I Love You adalah tembang lawas milik Nike Ardilla, Nia Daniaty dan Betharia Sonata. Hanya saja di-aransemen baru. "Saya selalu up date soal jenis musik dan lagu. Jika album ke-4 ini masih kental dengan warna yang kemarin mencoba melawan arus untuk sekarang ini, ya kenapa tidak," kata pemilik nama lengkap Christine Nathalia Makaenas ini.
Meski sudah berusaha membuang jauh-jauh dari khas Nike, ternyata hal itu masih tetap terbawa. Dan ini diakui Lia. "Apalagi saya ini memang penggemar berat Nike Ardilla dan lagu yang diciptakan masih produk kang Deddy, ya bagaimana dong? Paling tidak saya sudah beda dalam cara menyanyikannya".
Sabtu, 04 Juli 2009
INFO PENTING
Untuk bergabung dengan Nike Ardilla Fans Club silahkan hubungi alamat yang terdekat dengan anda.
Musium Nike Ardilla
Jl Aria Utama,komp Aria Graha (sampingMakro) Sukarno Hatta
Telp 022-7531454
Makam Nike Ardilla
Jln Imbanegara,desa Cidudu.Ciamis Jawa Barat.
NAFC Bandung
Jln Innofftank Gg Panyeseuhan 1 RT06/RW 02 Bandung 40235.
Telp/Hp 081394402136.
NAFC Ciamis
jln Raya Imbanegara No. ,cidudu.Ciamis Jawa Barat
NAFC Jakarta
Jln SMA 48 No 41 Pinang Ranti,Jakarta Timur
Telp 021- 8096800
NAFC Cirebon
Jln A.Yani Kerta Semboja RT01/13 No 54,pegambiran CIREBON.
Telp/Hp 081546718308
NAFC Jogya
JL Kenari Gg Tanjung 6 UH2/308.Miliran Joyakarta.
Telp/Hp 085659705762
NAFC Surabaya
Jamboan no 10 RT12/03 Pucang Anom.Sidoarjo
Telp/Hp 081357930675
NAFC Padang
Jl Bungo pasang komp ATIP,Gg Mushola No.2 RT4/4 keL koto Tangah-Tabing.Padang Telp/Hp 081374184422
NAFC Makasar
Rumah Makan Nike Ardilla Jln Sudirman No 26,
kec Wonomulyo-Kab Polman Sulawesi Barat
Telp/HP 081343555982
NACC (Nike Ardilla Cyber Club)
Jl. Pal Batu I No. 11 RT. 11 RW. 11 Menteng Dalam, Casablanca Jakarta Selatan 12570.
Telp. 021-8300542.
E-mail : na_cyber_club@yahoo.co.id
Friendster Nike Ardilla
Komunitas_fans_nikeardilla@yahoo.com
Haul Ke-12 Neng Keke
Pemakaman Cidudu, Desa Imbanegara, Ciamis memiliki daya tarik tersendiri. Disinilah Nike Ardilla disemayamkan. Banyak penggemarnya termasuk sejumlah artis ibukota rutin ziarah ke makam tersebut, terutama setiap haul sang pelantun lagu Seberkas Sinar.
Ratusan orang penggemar almarhumah Nike Ardilla, baik yang tergabung dalam Nike Ardilla Fans Club (NAFC) atau Nike Ardilla Cyber Club (NACC) maupun yang tidak, Senin (19/3) lalu berkumpul di Komplek Makam Nike Ardilla di Pemakaman Umum Cidudu, Desa Imbanegara Ciamis.
Mereka melakukan ziarah dan doa dalam rangka haul ke12 meninggalnya pelantun lagu Seberkas Sinar tersebut.
Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, haul Nike Ardilla tahun ini agak sepi dan terasa kurang greget. Tak ada tenda acara, tak ada artis yang datang. Juga tak ada mobil sedan Genio D 27 AK yang dipajang.
Padahal, setiap acara peringatan meninggalnya Nike Ardilla, mobil sedan Genio D 27 AK yang menjadi saksi bisu kematian artis yang pernah membintangi film Kabayan dan Anak Jin itu selalu dipajang di depan rumah keluarga besar Nike Ardilla di jalan raya Ciamis-Tasikmalaya Nomor 389 Imbanagara.
�Kebetulan mobil Genio D 27 AK lagi ada di Jakarta,� kata Alan Judi (37), kakak kandung Nike Ardilla beralasan. Usai acara ziarah di makam Nike Ardilla, kepada Tribun, Senin siang itu, Alan mengakui acara haul Nike Ardilla kali ini lebih sepi dibanding tahun sebelumnya.
�Kondisi ini pernah terjadi waktu awal-awal reformasi. Waktu itu juga agak sepi. Tahun ini mungkin karena banyak bencana, jadi banyak yang batal datang kesini,� ujar Alan.
Pada tahun-tahun sebelumnya selalu ada artis yang datang ikut acara ziarah, seperti Deddy Dores, Tiara, Lia Nathalia, Dike Ardilla dan sejumlah artis penggemar Nike lainnya. �Saya juga tidak tahu kenapa tak ada artis yang datang,� imbuhnya. Tentang sepinya peserta ziarah haul Nike Ardilla tahun ini juga diakui oleh Indra Gunawan, ketua NAFC Bandung. �Tepatnya bukan sepi, tetapi acaranya lebih sederhana,� kata Indra, karyawan PT. CSA, perusahaan material di wilayah Koppo Sayati Bandung ini kepada Tribun diplomatis.
Acara peringatan meninggalnya (haul) Nike Ardilla ke-12 ini menurut Indra hanya ada dua kelompok fans yang datang secara berombongan. NAFC dari Jakarta datang menggunakan bus pariwisata Gardena Z 7917 TB dan NACC Jakarta dengan menggunakan bus pariwisata D 7941 HB. �Yang lainnya hanya mengirimkan utusan, seperti NAFC Palembang, Makassar, Cilacap, Semarang, Bekasi, Surabaya dan beberapa kota lainnya,� ungkap Indra yang setiap tahun selalu datang ke Imbanagara untuk mengikuti acara haul Nike Ardilla.
Menurut Indra, sebelum acara ziarah, setiap haul Nike Ardilla selalu diawali acara renungan dan tabur bunga disisi jalan Riau Bandung, tempat terjadinya kecelakaan lalu lintas yang telah merenggut anak bungsu pasangan Rd Eddy Kusnadi (alm) dan Ny. Nining Ningsirat tersebut. Biasanya acara itu dilakukan tepat pukul 03.00 setiap tanggal 18 Maret, persis waktu kejadian. �Tapi kali ini kita tidak melakukan acara tabur bunga maupun renungan di TKP. Ini semata untuk menghormati hari Nyepi,� imbuh Indra.
Sebagai penggantinya menurut Indra para penggemar Nike Ardilla asal Bandung dan Jakarta hanya melakukan renungan dan doa bersama di Museum Nike Ardilla di komplek Aria Graha Regency Jl. Arya Utama Soekarno-Hatta by Pass Bandung, Minggu (18/3) malam
.
Pintu mobil yang ringsek dan tempat kecelakaan Keke
Indra menjelaskan, para peziarah yang ikut haul di makam Nike Ardilla itu adalah para penggemar fanatik yang selalu datang ke Imbanagara setiap tanggal 19 Maret meski kondisi sesulit apa pun. Hal ini diakui oleh Dwi Yanto (30), Ketua NAFC Cilacap. �Selama 12 tahun ini saya minimal dua kali setahun ke sini (Makam Nike Ardilla, Red). Yakni tanggal 27 Desember hari kelahiran Nike Ardilla DAN TANGGAL 19 Maret hari meninggalnya Nike,� ujar bujangan penggemar berat Nike Ardilla ini. Biasanya Dwi datang dengan rombongan. Tapi hari ini saya datang sendirian, pakai mobil sendiri. Heran juga yang lain juga datang sendirian-sendirian. Jumlahnya tidak sebanyak tahun lalu,� tutur Dwi asli dari Gentasari Kroya, Cilacap yang pernah mengkoordinir acar Kirab Nike Ardilla yang melibatkan NAFC dari 14 kota/kabupaten di Jawa Tengah di Purwokerto tahun 1995.
Penggemar berat lainnya yang selalu berziarah tiap tahun ke makam Nike Ardilla adalah Keke (20) mahasiswi Sekolah Musik Bandung, �Biasanya saya datang dengan Ema Iteung, mantan ketua NAFC Bandung. Tapi tahun ini teh Ema nggak bisa datang karena diboyong suaminya ke Batam,� tutur Keke yang berpenampilan mirip Nike Ardilla.
Ny.Nining Teteskan Air Mata
Acara resmi haul ke 12 meninggalnya Nike Ardilla dimulai pukul 11.30 setelah rombongan fans Nike Ardilla dari Bandung dan Jakarta datang, acara diawali dengan lantunan lagu-lagu dari album besutan Nike Ardilla di Kedai Nada depan rumah keluarga besar Nike Ardilla di Imbanagara Ciamis.
Tak ada pengajian atau tausiah pada acara tersebut. Hanya diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh Didin Tanjungmanggu. Usai Doa, para penggemar Nike Ardilla berjalan bersama sama dari Kedai Nada menuju makam Nike Ardilla. Ny. Nining Ningsirat, ibunda Nike ada dalam rombongan tersebut. Di depan rombongan peziarah ini tampak dua penggemar mengusung foto Nike ukuran besar.
Sesampai di makam Nike Ardilla yang kelihatan asri, bersih dan terawat serta dicat warna pink tersebut, para peziarah kembali melakukan doa bersama yang dipimpin oleh Didin Tanjungmanggu yang kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Yassin. Ny. Nining Ningsirat tak kuat menahan haru dan meneteskan air matanya usai acara doa bersama.
Lama ia terpaku sembari memegang pusara anak kesayangannya tersebut. Kemudian tak sedikit pula para penggemar menyempatkan diri foto bersama dengan Ny Nining Ningsirat di depan makam Nike Ardilla.
Usai acara ziarah, acar haul dilanjutkan dengan ramah tamah di Kafe Nada. Acara ramah tamah ini dimeriahkan dengan hiburan musik. Namun sayang, kekhidmatan cara ziarah haul ke12 Nike Ardilla ini �ditutup� dengan goyang dangdut yang melibatkan penjoget berpakaian seronok, yang �memamerkan� bujal dan paha mulus. Ketua NAFC Ciamis, Gerak Mentasi ikut pula berjoget.
Terobsesi Semangat Almarhumah
Salah satu penampilan Keke yang sering ditiru fansnya
Ny. Elma Elisabeth (34) adalah salah seorang penggemar berat Nike Ardilla yang ikut rombongan Nike Ardilla Cyber Club(NACC) Jakarta berziarah ke makam Nike dalam rangka haul ke 12 Nike Ardilla, Senin (19/2) lalu. Warga jalan H. Nawi Pondok Indah Jakarta ini memboyong anak sulungnya, Lisa (16). Penampilan Lisa di antara ratusan penggemar Nike Ardilla yang sebagian besar perempuan terutama ABG pada acara ziarah tersebut cukup menonjol.
Gadis tinggi semampai blasteran Betawi-Manado itu rambutnya dipotong pendek sebahu, mirip potongan rambut Nike Ardilla. �Saya terobsesi dengan semangat almarhumah (Nike Ardilla, Red),� tutur Lisa yang duduk di kelas I jurusan Akuntansi SMK 25 di Jalan Ragunan Jakarta ini. Sewaktu Nike Ardilla meinggal Lisa baru berumur 5 tahun, �Saya mengenal sosok Nike Ardilla setelah sekolah di SD. Itu pun bukan dari ibu, melainkan dari Nenek saya, Ny. Sri Yati.
"Pokoknya kami sekelurga penggemar Nike Ardilla,� imbuh anak sulung dari Muhammad Nuh, guru Akuntansi SMK 8 Jakarta yang fasih berbahasa Inggris ini.
Mulai kelas VI SD sampai saat ini, Lisa terus mengkoleksi brebagai kaset, CD/VCD/DVD album lagu Nike Ardilla berikut berbagai souvenirnya. �Beberapa lagu hit Nike Ardila sudah hafal, seperti Bintang Kehidupan, Nyalakan Api, Matahariku, Sandiwara Cinta, dan tentu saja Seberkas Sinar,� tutur Lisa yang sempat melantunkan bait reffrein lagu Suara Hati-nya Nike Ardilla.
Lisa sudah dua kali ikut ibunya, Ny Elma Elizabeth yang asli Manado tersebut, berziarah ke makam Nike Ardilla. �Waktu Maret tahun lalu saya juga ikut ke sini.
" Memang ada keinginan untuk meneruskan semangat almarhumah, terutama semangat sosialnya, yang peduli kepada orang tidak mampu. Saking pedulinya terhadap anak-anak cacat, Nike Ardilla juga mendirikan SLB. Sekolah itu sampai sekarang masih ada di Bandung,� ujar sulung dari empat saudara ini.
Luput Dari Amuk Puting Beliung
Amuk angin puting beliung yang menerjang berbagai daerah di Ciamis dua pekan lalu ternyata juga menyapu komplek pemakaman Umum Cidudu Dusun Lebaklipung, Desa Imbanagara Ciamis.
Dua pohon jati Belanda usia puluhan tahun yang tumbuh persis di seberang makam Nike Ardilla tumbang, tercabut sampai akarnya. Sejumlah kuburan porak poranda dihantam dua pohon berukuran besar tersebut. Sementara kuburan Nike Ardilla dan ayahandanya, alm. R. Eddy Kusnadi selamat. Luput dari hantaman pohon tumbang. Karena kedua pohon itu tumbang ke arah selatan, sementara kuburan Nike Ardilla berada di arah utara pohon. Tak ada korban jiwa pada kejadian tersebut.
Sementara bangkai kedua pohon kayu jati Belanda yang tumbang menimpa sejumlah kuburan warga di komplek makam Nike Ardilla tersebut sampai Senin (19/3) masih dibiarkan menindas sejumlah kuburan di komplek pemakaman umum yang berada tak jauh dari sisi jalan raya Ciamis-Tasikmalaya tersebut. Batang pohon berikut akarnya masih dibiarkan mencuat di atas permukaan tanah. Satu diantaranya persis di depan gerbang masuk komplek makam keluarga Nike Ardilla.
Keberadaan pohon tumbang ini sempat menarik perhatian para penggemar Nike Ardilla yang tengah berziarah dalam rangka haul ke-12 Nike Ardilla. �Kejadiannya kalau tidak salah hari Selasa (6/3) sore. Waktu anginnya kencang sekali, hujan juga lebat. Tapi untuk tidak ada yang ikut celaka. Saung tempat keranda juga selamat,� ungkap seoarng warga yang tengah menyiangi sebuah kuburan di pemakaman umum Cidudu senin siang kemarin.
Sumber : Koran Harian TRIBUN tanggal 20 Maret 2007
CERITA MIRING TENTANG KEKE
Dalam suatu tajuk sebuah majalah hukum di Jakarta,tragedy yang menimpa penyanyi remaja yang bintangnya melangit,Nike Ardilla ,mengaitkan salah satu penyebabnya mungkin pengaruh alcohol atau obat-obatan.
Tanpa istirahat beberapa hari belakangan,ia langsung ke disko bersama-sama teman anak muda lainnya,yang tentu menapak kehidupan malam yang glamour disertai acara minum-minum dan melantai.
Sebagaimana dituturkan teman dekatnya Sofiatun,malam itu Nike memang hanya memesan orange juice,namun biasanya ia menenggak minuman Vodka,yakni sejenis minuman alkohol buatan Rusia. Malahan ada yang mengatakan bahwa di malam itu, Nike sudah mabuk berat akibat minum Cointreau, sejenis Liquor yang berkadar 40% dan bir. Bahkan yang lain memaparkan Nike memang akhir-akhir ini terbiasa oleh kehidupan bebas, bahkan dalam hal hubungan intim. Beberapa nama pemuda, Sandy Deny,Ary,dan Andra pernah menambat hati Nike.( Ini kata Majalah Forum Keadilan No.26 Tahun III, 13 April 1995).
Dalam hubungan ini, majalah tersebut pernah mewawancarai Nike beberapa bulan sebelum peristiwa tragis itu terjadi. Nike ditemui disela-sela syuting sinetron Trauma Marisa di Bilangan Utan Kayu, Jakarta Timur.
Waktu itu wajah Nike nampak pucat dan suaranya serak. Katanya ia sedang flu dan sariawan.
Sri Raharti dari majalah Forum dalam awal pertanyaannya adalah sekitar hobby Keke ke diskotik.
Nike menjawab bahwa orang-orang yang mengatakannya itu adalah sirik saja. �Mentang-mentang Keke artis, terus Keke gak boleh main ke disko? Gue kan masih muda�,� kilahnya.
Nike menolak tuduhan kalau ia pergi ke disko hampir tiap malam. Paling kalau lagi suntuk, stress sehabis syuting, ia main ke diskotik. �Buat ngilangin stress dan ketemu teman. Pokoknya cari suasana lain, Gue nggak munafik,� kata Nike.
Keke menjelaskan tentang suaranya nggak bagus lagi,gara-gara banyak merokok dan suka teler. Waktu ia manggung di Surabaya, dimana ia lagi batuk, jadi suaranya serak.
Tadinya ia mau menunda konser itu, tapi sudah kepalang dijual karcisnya, jadi terpaksa keke nyanyi. Memang suaranya nggak bagus, tapi bukan karena teler. �Enak saja orang bicara. Kalau Nike suka merokok, lantas dianggap melanggar hukum. Artis lain juga suka minum, merokok, kok nggak diomongin?� tangkisnya.
Hanya Tuhan Yang Tahu
Soal tidak pernah menjelaskan hal ini, Nike menganggap tidak perlu. Biarin orang bicara. �Yang tahu bagus jeleknya Keke, Cuma Tuhan. Soal orang-orang ngomongin yang nggak-nggak, emangnya Keke pikirin��katanya. Nike merasa tidak terganggu dengan omongan itu, apalagi dengan karirnya. Buktinya tawaran sinetron tetap banyak. Dalam sinetron, Keke selalu mendapatkan peran sebagai orang yang baik. �Kali tampang gue tanpa dosa,� komentarnya terkekeh-kekeh.
Gaya Nike yang dianggap Vulgar
Menyinggung tentang gaya Keke di majalah Utusan Radio dan TV Malaysia (URTV) dianggap terlalu vulgar, Nike berkomentar, bahwa ia nggak begitu mengerti tentang tuduhan itu. Menurut Nike baju yang dipakai itu biasa-biasa saja. Nike pakai celana pendek. Biasanya juga kalau lagi show, Nike suka pakai kostum semacam itu. �Masa gara-gara pakai baju itu,saya terus dibilang Bom-Sex, ih�.amit-amit�.�
Adapun banyak pose Keke yang nada berani di beberapa majalah,ia balik bertanya. �Memangnya nggak boleh? Namanya juga anak muda. Keke kan model, jadi harus professional. Kalau kita punya badan bagus kan wajar ingin menampilkannya sama orang lain. Kayak Marilyn Moenroe gitu, ha�.ha�ha �� katanya terbahak.
Keke memang suka banget dengan Marilyn Moenroe, bintang terkenal Hollywood yang tewas menenggak pil tidur berlebihan, ketika ia dalam puncak ketenarannya.
Dia menjadi idola Keke, sampai poster-posternya menyolok menghiasi kamar tidur Keke. Nike tidak pusing atas keberatan dari orang-orang karena pose-posenya tubuhnya yang dianggap menyolok (walah�pose Nike bagus-bagus kok�.gak ada yg vulgar sama sekali � CuPs-). Malahan katanya, itu lebih bagus, sebab sudah lama ia tidak diomongin orang.
Pokoknya,ia katanya sudah bekerja keras dan bagus,juga nggak merugikan orang lain. Hasil yang didapat Nike dari karya-karyanya itu, ia belikan tanah dan mobil, ada juga tabungan. Yang menangani manajemen kegiatannya adalah ayahnya sendiri. Maunya Nike mencari manajer yang seperti di luar negeri. Tapi di Indonesia, nggak ada manajer kayak gitu katanya. �Kita yang kerja keras, mereka malah nyomotin hasilnya�� Kalau karya-karya Nike sudah tidak laku lagi,berarti ia tidak popular lagi.Bila sudah demikian maka Nike akan kawin saja.
Sebenarnya Keke ingin sekolah lagi. �Maunya ngambil jurusan hukum, tapi katanya susah. Malah ada temen Keke yang saking kesalnya ngapalin buku, terus buku itu dibakar,�hahahahhaha.�
LADY ROCKER PARAHYANGAN RINDU MANGGUNG
KEMATIAN Nike Ardilla pada 19 Maret 1995 meninggalkan aroma mistis bagi perkembangan musik di Tanah Air. Utamanya bagi artis penyanyi asal Bandung, Jawa Barat.
Sepeninggal Nike akibat kecelakaan, lady rocker papan atas asal Bandung seperti Mel Shandy, Conny Dio, Yossi Lucky, dan Inka Kristi popularitasnya semakin meredup, kemudian menghilang dari panggung tarik suara.
Seiring dengan kariernya yang tak lagi cemerlang, kehidupan cinta beberapa lady rocker juga tak semulus yang diharapkan. Mel Shandy menjanda hingga sekarang, Conny Dio dua kali terempas ke jurang perceraian, dan Inka Kristi tetap melajang. Dalam hal karier, boleh dibilang hanya Nicky Astria yang masih menunjukkan taringnya di panggung musik. Yang lainnya seperti terbawa arus mistis kematian Nike.
Conny mengaku terakhir meluncurkan tembang Hilang pada 2001. "Setelah itu hilang beneran, salah judul kali," kata Conny, terbahak. Setelah meluncurkan sembilan album, lanjut Conni, dirinya rehat. Ia mengaku menyanyi di daerah sambil mengurus anak. "Event-event tertentu, seperti nikahan misalnya," papar wanita yang hingga kini tetap berambut cepak.
Mel Shandy mengatakan, jarang bertemu dengan rocker-rocker asal Bandung yang mengorbit bersamaan dengan dirinya. "Pengen suatu saat reuni dan show bareng," kata Mel. Hanya Inka yang masih aktif menyanyi. Wanita berambut panjang ini mengaku mengeluarkan album terakhir pada 2004. "Tiga tahun kemudian aku menyelesaikan skripsi yang tertunda," kata dia.
Soal keinginan mengorbit lagi diungkapkan Conny Dio dan Mel. Ia mengaku pernah bertandang kepada Anang--suami Krisdayanti--untuk minta diorbitkan. Conny juga ingin dibuatkan lagu oleh musisi kondang Melly Goeslaw.
Sementara Mel yang kini menutup auratnya dengan pakaian muslimah mengaku ingin berduet dengan Opick.
Inka punya obsesi lain. Inka akan menyanyi di Jepang sambil menyusun album baru. "Kita sedang latihan dan persiapan," kata wanita berambut panjang itu. Mel Shandy tak cuma berharap duet dengan Opick, tapi juga dibuatkan lagu-lagu rohani oleh penyanyi yang tengah naik daun itu.
Roda kehidupan terus berputar. Sejalan dengan pudarnya popularitas pundi rupiah pun berkurang ke kantong para rocker tersebut. Mel Shandy harus banting tulang di panggung kecil demi dua buah hatinya. Conny pun begitu. Hanya, putra sulung Conny sering menggoda dirinya agar mau kembali kepada Buki yang juga kakak kandung Nicky Astria. Buki saat ini mengelola sekolah tinggi musik di Bandung. Harapan itu dipendam Conny karena dirinya sudah menelan pil pahit lagi. Dari perkawinan keduanya, Conny dikaruniai dua anak.
Rintihan para lady rocker asal Bandung mengejutkan Melly. Istri Anto Hoed ini di kala masih melajang teramat dekat dengan Nike Ardilla. Namun ketika itu, Melly belum berani mendekati Nicky Astria, Mel Shandy, Conny, almarhumah Poppy Mercury, dan Inka Kristi. Melly merasa masih anak bawang.
Kini setelah roda kehidupan berputar, Melly berada di masa keemasan, putri mendiang Melky Goeslaw ini banyak diharapkan menjadi tumpuan untuk kebangkitan kedua para lady rocker yang terpuruk di Bandung. Aura Melly dinilai sama dengan Nike. "Waktu aku ikutan festival, aku malah belum jadi apa-apa. Masih jadi backing vocal," kata Melly. Dalam kondisi sekarang, Melly mengaku tidak merasa lebih. "Mungkin kesempatannya memang lagi ke aku," ucapnya, merendah. Melly bersedia membuatkan lagu jika kesempatan memungkinkan. "Apalagi buat temen," lanjut ibu dua anak itu.
Kiri Kanan : Mhel Shandy,Inka Kristi,dan Conny Dio
Nike dan Melly kecil
Sumber : situs sebelah (SCTV)
ATUN KAWAN AKRAB NIKE ARDILA
Siapakah sebenarnya si Atun, cewek Tomboy yang jadi saksi mata kecelakaan Nike Ardila? Pertanyaan itu dilontarkan mengingat Atun atau Sofiatun Wahyuni selama ini amat lengket dengan Nike Ardilla.
Nike kenal pertama dengan Atun kira-kira 3 tahun yang lalu (kira-kira tahun 1992). Yang mengenalkan waktu itu, adik sepupu Atun. Adiknya itu kebetuIan teman Nike satu kelas. Ketika itu, mereka sama-sama sekolah di SMA BPI Bandung.
"Waktu perkenalan pertama, saya senang sekali. Senang bukan karena Nike bintang tenar. Tapi, karena kepribadiannya yang baik itu. Dia tipe orang yang nggak mau pilih-pilih dalam berteman. Itulah yang membuat saya senang", kenang Atun kepada sebuah majalah di Jakarta.
Sejak perkenalan itu hubungan Nike dengan gadis berpotongan rambut ala cowok ini kian akrab. Nike tak jarang menyuruh Atun datang ke rumah di Parakan Saat, Bandung. Sekalipun tujuannya sekedar ngobrol, Atun sendiri sering nongol di rumah Nike. Sampai akhirnya Nike minta Atun jadi Sekretaris pribadinya. Ketika itu, Atun baru lulus SMA. Maksudnya supaya surat-surat penggemarnya dan jadwal show dan syuting ada yang ngurusin.
Bukan cuma itu, Nike juga selalu mengajaknya ke manapun ia pergi. Maka, karena Nike, sehingga Atun pernah singgah di berbagai kota di tanah air ini. Semua itu karena jabatan Atun sebagai sekretaris pribadi Nike. Cuma sampai Nike tiada, Atun belum sempat diajak ke luar negeri. Padahal frekwensi Nike ke luar negeri boleh dibilang sering. Sebenamya Atun kepengen sekali ikut ke luar negeri. Kendalanya cuma ia tidak bisa berbahasa Inggris. Sayang belum sampai terwujud Nike sudah pergi.
Nike sendiri ternyata juga pengen sekali ngajak Atun. Menurut Atun, itu terbukti Nike pemah bilang kepadanya kalau ke luar negeri tanpa dia, perasaan Nike kurang srek. "Aku ingin bersamamu," kata Nike yang ditirukan Atun.
Keluarga sederhana
Atun sebagai puteri bungsu (ketujuh) dari Suranto (54) dan Letda I Pol. Marsinem (52) adalah berangkat dari keluarga sederhana dan badannya subur. Selintas mirip Atun-nya sinetron Si Doel Anak sekolahan. Bukan saja badannya kayak cowok, namun suaranya berat seperti cowok.
Tempat tinggal Atun tak jauh dari Nike.. la hidup numpang di rumah kakaknya di Flat Sarijadi elok D lantai 2 No. 92, Bandung.Nike sering main di rumahnya Atun. Atun dan Nike memang seakan tak bisa dipisahkan. Sehingga wajar saja kalau banyak kenangan yang tentu sulit dilupakan Atun.
Kalau Nike pulang dari luar negeri, ia selalu membawa oleh-oleh buat Atun, seperti: parfum, pakaian, sepatu atau jam tangan.
Semua pemberian Nike itu masih disimpan baik, sebagai bukti kesetiaan persahabatan mereka. Semua hadiah itu tak pernah diminta Atun, Nike sendiri yang dengan ikhlas memberinya. Sejak jadi sekretaris pribadi Nike, pendapatan Atun cukup lumayan, meskipun ia tidak digaji tetap. Waktu lebaran Atun diberi�kan uang sebesar Rp.600.000, ungkap Atun.
Atun baru tahu kalau Nike telah meninggal dunia, dua hari setelah peristiwa itu terjadi. Yang memberitahu justru fans Nike, bukan dari keluarganya atau keluarga Nike. Mereka berusaha untuk menyimpan rahasia itu sampai Atun sehat benar. Mendengar berita ia kaget dan seakan tidak percaya. Lalu ia menangis.
Hari Rabu langsung ia nyekar ke pemakaman Nike Ardila di Ciamis. la seperti mimpi ketika berlutut di makam Nike. la telah kehilangan besar. Seorang sahabat atau kekasih, yah entahlah. Nike adalah menjadi bagian hidupnya, sehingga tidak bisa berpisah dengan sahabatnya itu.
Keakraban Atun dan Nike itulah yang menimbulkan isu-isu yang tidak enak. Perawakannya yang tomboy, kelaki-lakian menambah persangkaan orang bahwa ia bersifat lesbi. Padahal menurutnya, ia dididik dari keluarga militer. Ibunya seorang Polwan. Hal itu membuat ia berperawakan tegap seperti pria. "Saya bukan lesbi," katanya sesenggukan, kepada setiap wartawan yang menanyainya.
Atun pun makin sedih dengan beban yang dipikulnya. Sudah hilangnya seorang sahabat dekatnya, ia pun dituduh yang macam-macam. "Tolong beri saya ketenangan. Saya masih berduka," pintanya kepada mereka yang ingin mengetahui hubungannya dengan almarhumah Nike Ardila.
Karangan bunga, corat-coret,
puisi dan isak tangis,
adalah gambaran nyata,
betapa Si Bintang Keke
meninggalkan goresan duka yang mendalam.
Tak cuma keluarga yang kehilangan.
TIDAK BENAR NIKE LESBIAN
Kira-kira sepuluh menit sebelum musibah itu terjadi, Nike Ardila dengan tulus berkata kepada Sofiatun Wahyuni, bahwa ia ingin terus berduaan dengannya. Ungkapan ini dilontarkan Atun nama singkat Sofiatun kepada para wartawan yang menemuinya.
Pengakuan serupa dikatakan juga oleh keluarga Nike maupun pihak kerabatnya Atun sendiri. Dari keterangan itu maka beredarlah tafsiran den komentar bahwa ada dugaan antara Nike dan Atun terjadi hubungan pribadi yang intim mengarah kepada perbuatan lesbi.
Benarkah antara Nike Ardila den Atun sebagai pasangan lesbian? Tanya HarianTerbit (24/3/1995). Isu santer di tengah-tengah masyarakat memang menyebutkan demikian. Namun kabar burung tersebut disangkal Ny. Eli Setyawati den Eddy Supriyadi (kakak Atun).
"Isyu tersebut tidak benar. Setahu saya Atun normal sebagai layaknya seorang wanita. Bahkan dia pernah pacaran dengan seorang lelaki bernama Heri, tapi kandas di tengah jalan,".tutur Ny. Eli kepada Harian Terbit di rumahnya kawasan Perumnas Sarijadi, Bandung. la mohon dengan sangat agar masyarakat tidak memvonis Atun sebagai wanita lesbi, pintanya dengan lirih.
Keluarga mereka berasal dari keluarga ABRI, bahkan ibu kandung Atun seorang anggota Polwan, timpa Eddy.
Menurut Atun, Nike itu orangnya baik. Jiwa sosialnya tinggi, dia mudah bergaul dengan siapapun. Artinya kalau ia menyayangi Atun, itu adalah wajar, apalagi Atun itu sudah diangkatnya sebagai sekretaris pribadinya.
Pengakuan serupa dikatakan juga oleh keluarga Nike maupun pihak kerabatnya Atun sendiri. Dari keterangan itu maka beredarlah tafsiran den komentar bahwa ada dugaan antara Nike dan Atun terjadi hubungan pribadi yang intim mengarah kepada perbuatan lesbi.
Benarkah antara Nike Ardila den Atun sebagai pasangan lesbian? Tanya HarianTerbit (24/3/1995). Isu santer di tengah-tengah masyarakat memang menyebutkan demikian. Namun kabar burung tersebut disangkal Ny. Eli Setyawati den Eddy Supriyadi (kakak Atun).
"Isyu tersebut tidak benar. Setahu saya Atun normal sebagai layaknya seorang wanita. Bahkan dia pernah pacaran dengan seorang lelaki bernama Heri, tapi kandas di tengah jalan,".tutur Ny. Eli kepada Harian Terbit di rumahnya kawasan Perumnas Sarijadi, Bandung. la mohon dengan sangat agar masyarakat tidak memvonis Atun sebagai wanita lesbi, pintanya dengan lirih.
Keluarga mereka berasal dari keluarga ABRI, bahkan ibu kandung Atun seorang anggota Polwan, timpa Eddy.
Menurut Atun, Nike itu orangnya baik. Jiwa sosialnya tinggi, dia mudah bergaul dengan siapapun. Artinya kalau ia menyayangi Atun, itu adalah wajar, apalagi Atun itu sudah diangkatnya sebagai sekretaris pribadinya.
Ibunda Nike Ardilla temui Ny. Halimah
Ny. Halimah, ibunda almarhumah Alda Risma, kedatangan tamu istimewa, Ny. Nining Ningsirat, yang tak lain ibunda almarhumah penyanyi Nike Ardilla, Sabtu (16/12). Ditemani Ketua Nike Ardilla Fans Club (NAFC), Ema Amrin, dan cucunya, Ny. Nining diterima keluarga Alda di ruang tamu rumahnya, di Jalan Sukasari 1 RT 02/02 Kelurahan Sukasari, Bogor Timur, setelah mendapat izin dari anggota Polwan yang berjaga di rumah duka.
Keluarga almarhum Nike Ardilla mengenal Alda dan keluarganya karena anak-anak mereka sama-sama artis pop dan rekaman di bawah bendera Blackboard yang diproduseri Iwan Sastrawijaya. Nike Ardilla meninggal dalam tabrakan maut di Bandung, 19 Maret 1995 lalu.
Kendati Nike sudah pergi karena kecelakaan tunggal saat sedan Honda Genio D-27-AK menabrak pagar, di Jln. RE Martadinata, Bandung, namun kharismanya tidak pernah padam. Di mata Nike Ardilla Fans Club (NAFC), penyanyi yang melejit lewat lagu "Bintang Kehidupan" itu, sosok pujaan tak tergantikan. �Ada 4 orang di dalam rumah termasuk Halimah. Dia banyak termenung dan letih. Saya bilang, saya ikut berduka dan Halimah mengangguk,� tutur Ny. Nining.
Kepada wartawan yang mencegat setelah kunjungannya ke rumah Alda kemarin, Ny. Nining Ningsirat mengaku, dalam pertemuan 20 menit itu, ia melihat Halimah banyak termenung. Ketika ditanya penyebab kematian Alda, menurut Ny. Halimah, Alda minum pelangsing badan, karena ingin menyanyi lagi. Usai itu, menurut Ny. Nining, Halimah meneteskan airmata.turut berduka cita atas meninggalnya
penyanyi Alda Rizma Elvariani pada hari Selasa malam (12/12/2006) Pkl 19:30 WIB.
Semoga almarhumah diterima segala amal ibadahnya dan diampuni segala dosanya,dan keluarga yang ditinggalkan semoga tabah atas
cobaan ini....Amien...
Selamat jalan Alda......
KEMBALI LAGI
Salam Nikemania....
Akhirnya kami kembali lagi setelah beberapa hari Off.
Duh...kangen banget ternyata.
Sebelumnya kami pengelola di sini,mengucapkan banyak terimakasih buat seseorang di Nigeria sana (namanya gak mau disebutin,beliau berkebangsaan sana dan berumur 34 tahun.Pernah bekerja di Indonesia dan cukup fasih berbahasa Indonesia) yang telah menyumbangkan dananya untuk kelangsungan hidup situs ini. Insya Allah situs ini dapat bertahan 3 atau 4 bulan ke depan.
Nah makanya Nikemania harus bersyukur dan berterimakasih ma beliau.
Nikemania.... Sebelumnya kami mohon maaf,karena setiap telepon yang masuk. kami selalu menjawab dengan menyembunyikan masalah yang sebenernya sedang terjadi, termasuk sama Adi dan Teh Irin..maaf ye... Ya sudah gak usah berbasa basi lagi ah...kami sudah kembali dan mohon kerjasamanya aja menjaga situs ini,dan menjaga nama baik Nike Ardilla. Maju terus Nikemania...........
Nike terlihat sangat bahagia saat perayaan ultah terakhirnya (ke 19) di lokasi syuting sinetron None tahun 1994
Kembalinya situs ini sekaligus untuk memperingati Ultah Nike yang ke 31 tahun di 27 Desember 2006 mendatang.
SLB NIKE ARDILLA DISEGEL,49 SISWA TERLANTAR
asib 49 siswa sekolah luar biasa kini terkatung-katung, menyusul disegelnya SLB Nike Ardila di Cipamokolan, Kota Bandung, oleh yayasan yang menaunginya. Hubungan yang tidak harmonis antara kepala sekolah, Ade Sehabudin, S.Pd. dengan Ketua Yayasan Sutarjo Natabrata, disinyalir sebagai penyebab penyegelan SLB pada 1 November 2006 itu.
Kegiatan sekolah di Yayasan Pendidikan Wawasan Nusantara SLB Nike Ardila terhenti karena operasionalnya ditutup.
�Sekembalinya siswa setelah libur panjang Lebaran, anak-anak mendapati sekolah yang telah disegel. Pintu gerbang samping dan depan digembok. Sejak saat itu sekolah terpaksa diliburkan hingga waktu yang tidak ditentukan,� kata Ade, Selasa (7/11) .
Saat ini, kegiatan belajar-mengajar di sekolah itu dihentikan. Bahkan, menurut Ade, sejak saat itu sebagian besar guru dan siswa nyaris tidak pernah menginjakkan kakinya di gedung sekolah tersebut. Sementara siswa diperintahkan belajar mandiri di rumah. Sedangkan 18 tenaga guru menunggu kepastian status mereka.
Penyegelan tersebut disayangkan oleh Kepala Subdinas Pendidikan Luar Biasa, Drs. H. N. Hidayat M., M.Pd. Menurut Hidayat, sebaiknya permasalahan antara kepala sekolah dan ketua yayasan diselesaikan secara pribadi agar tidak merembet pada permasalahan sekolah. �Tindakan ketua yayasan yang menyegel sekolah sangat tidak bijaksana. Jika kinerja kepala sekolah dinilai buruk, sebaiknya yang dihukum adalah kepala sekolah. Dengan menyegel sekolah, artinya ketua yayasan juga menghukum siswa yang tidak bersalah,� ujarnya. Hidayat menilai, ketua yayasan telah memenggal hak siswa untuk mengenyam pendidikan. Padahal, menurut dia, lebih bijaksana seandainya pihak yayasan langsung melimpahkan wewenang siswa dan guru SLB kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
�Kalau begitu kan nasib siswa tidak akan telantar seperti sekarang. Sebagai pihak yang dilimpahi wewenang, Disdik tentu akan mencari solusi untuk sesegera mungkin memetakan siswa di SLB terdekat,� kata Hidayat. Namun, karena belum adanya laporan lebih lanjut tentang perkembangan kasus penyegelan tersebut, Hidayat mengaku, untuk saat ini belum bisa mengambil keputusan tentang nasib siswa dan guru sekolah tersebut. Rencananya, Disdik Jabar baru akan mengadakan mediasi antara kedua pihak yang bertikai setelah 20 November. Hingga berita ini disusun, ketua yayasan, Sutarjo Natabrata belum bisa dikonfirmasi. Baik Ade maupun Hidayat mengaku tidak tahu nomor telefon Sutarjo.
Langganan:
Postingan (Atom)