Kira-kira sepuluh menit sebelum musibah itu terjadi, Nike Ardila dengan tulus berkata kepada Sofiatun Wahyuni, bahwa ia ingin terus berduaan dengannya. Ungkapan ini dilontarkan Atun nama singkat Sofiatun kepada para wartawan yang menemuinya.
Pengakuan serupa dikatakan juga oleh keluarga Nike maupun pihak kerabatnya Atun sendiri. Dari keterangan itu maka beredarlah tafsiran den komentar bahwa ada dugaan antara Nike dan Atun terjadi hubungan pribadi yang intim mengarah kepada perbuatan lesbi.
Benarkah antara Nike Ardila den Atun sebagai pasangan lesbian? Tanya HarianTerbit (24/3/1995). Isu santer di tengah-tengah masyarakat memang menyebutkan demikian. Namun kabar burung tersebut disangkal Ny. Eli Setyawati den Eddy Supriyadi (kakak Atun).
"Isyu tersebut tidak benar. Setahu saya Atun normal sebagai layaknya seorang wanita. Bahkan dia pernah pacaran dengan seorang lelaki bernama Heri, tapi kandas di tengah jalan,".tutur Ny. Eli kepada Harian Terbit di rumahnya kawasan Perumnas Sarijadi, Bandung. la mohon dengan sangat agar masyarakat tidak memvonis Atun sebagai wanita lesbi, pintanya dengan lirih.
Keluarga mereka berasal dari keluarga ABRI, bahkan ibu kandung Atun seorang anggota Polwan, timpa Eddy.
Menurut Atun, Nike itu orangnya baik. Jiwa sosialnya tinggi, dia mudah bergaul dengan siapapun. Artinya kalau ia menyayangi Atun, itu adalah wajar, apalagi Atun itu sudah diangkatnya sebagai sekretaris pribadinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar