Terlalu lama rasanya, kau cuba aku Ya Tuhan
terlalu jauh kuberjalan, mencari dan mencari
adakah lagi yg lebih sakit dari yg kurasakan kini?
mampukah kau tuk bertahan?
janganlah terlalu lama, kau biarkan aku,
aku takut kehilangan iman di dadaku.
Menyelami rangkap awal lagu Meraih rembulan, ia bagaikan gambaran penyanyi yg manis dan ramah. Nike Ardilla, 19 akan meninggalkan duniawi. Hakikatnya nyata, belum setahun album Duri Terlindung yg menyisipkan lagu itu memasuki pasaran, peminat di rantau Asean dikejutkan dgn berita meninggalnya Nike akibat kendaraan yg dipandunya terlanggar sebuah tembok di Bandung, pagi Ahad lalu.
Mengenali Nike Ardilla, ia memperlihatkan kelainan yg jarang dimiliki artis lain. Payah utk disentap relung hatinya kerana sepertinya ia mencari sesuatu di dlm hidupnya yg singkat itu. Ini jelas, anak bungsu yg juga puteri tunggal dari tiga bersaudara ini, kuat beribadat, berdisiplin, mempunyai landasan hidup dan berwawasan luas yg seharusnya dicontohi oleh artis remaja lain yg berhasrat meraih kejayaan.
Pada usia menjangkau 15 thn Nike meraih BASF Award atas kejayaan albumnya Bintang Kehidupan yg terjual 500.000 unit. Ketika usianya menjangkau 16 thn, Nike berbakti pada masyarakat dgn mendirikan sekolah anak-anak cacat Wawasan Nusantara.
Ketika saya mewawancara di bilik penginapannya di penghujung 1994, Nike belum puas atas semua kesuksesannya. Dia berhasrat mendirikan sebuah sekolah agama (pesantren Nur Ardilla) selain juga mengikuti les Bahasa Inggris dan Jepang. Pada ketika itu Nike baru 3 bulan mengikuti kursus Publick Relation, yg diharap dpt menjadi aset mewujudkan kedekatannya dgn penggemar. Dia juga berandai-andai ingin menjadi menteri meski ia tergolong artis mewah. "Saya ingin menjadi menteri yg ada kaitannya dgn masyarakat. Tidak salahkan artis punya cita-cita begitu kerana ia katakan terbanglah jika kita tidak sampai ke bulan paling tidak kita akan terjatuh diantara bintang-bintang, pertahankan " katanya.
Dlm kesibukannya sbg artis sebisa mungkin dia mahu menjaga sholat lima waktu. Ketika promosi peluncuran album Duri terlindung, seharusnya bermula jam 3 petang tapi dilewatkan ke jam 3.30 kerana Nike mau Sholat Djuhur dulu. Ini disebabkan pesawat yg ditumpangi Nike dr Singapura terlambat tiba. Suatu ketika setelah selesai memberikan sepatah kata, Nike bertanya pada penulis dimana letaknya Surau. Ketakwaannya itu jelas kerana sehelai sejadah yg senantiasa dibawanya.
Menariknya interbiuti Nike secara personal, telepon atau faximile saya selalu dibalasnya, dia tdk pernah menunjukkan keluh kesah biarpun di dlm kepenatan. Ketika ramadan lalu, Nike membalas fax saya mengenai persiapannya menyambut Aidil Fitri. Dia menempah 10 pasang baju kurung termasuk kebaya. Nike pilihkan Korean Silk bercorak abstrak yg diserasikan dgn warna terang.
Terakhir kali bertemu, saya maklum Nike sangat sibuk, jam 5 petang ke Bukit Bintang dan pada jam 7 malam ke The Mall utk promosi album Duri terlindung. Sementara jam 4 petang saya masih mengajukan pertanyaan kepadanya. Utk itu Nike menyarankan agar wawancara dilakukan di penginapannya saja.
Dlm wawancara Nike menjawab sambil kepalanya disandarkan di tirai katil, memeluk bantal sambil mulutnya komat-kamit menyental gula-gula. Soal pemotretan jg tdk menyulitkan kerana dia bijak memamerkan berbagai pose yg dikehendaki fotografer.
Lazimnya artis Indonesia kuat semangat nasionalismenya, namun berbeda dgn Nike yg mengutuk penontonnya sendiri karena pernah dilempar batu ketika mengadakan sebuah konsert di Surabaya, Nike memuji penonton Malaysia yg berdisiplin.
Menyentuh teman lelaki Nike mengatakan ingin menikah di usia 25 thn. Nike suka lelaki ber iman dan penyayang namun tdk gemar pemuda berkumis alasannya geli. Selama ini blm ada kepastian siapa lelaki istimewa Nike tapi pernah terjadi seorang peminat dr Jawa ingin melamar Nike. Namun Nike dan keluarganya bijak berdiplomasi menjelaskan status Nike yg msh remaja.
Ketika popularitasnya meledak, perhatiannya bnyak ditujukan kpd pemuda Malaysia. Maklum di dalam dompetnya terdapat dua keping foto lelaki tampan dan gagah yaitu pembalap mobil kenamaan Malaysia Alex Yoong dan aktor Hollywood Keanu Reeves. Gambar Alex itu digunting dari surat kabar. Nike berhasrat ingin dipertemukan dgn pemuda itu dlm sesi pemotretan, atau paling tdk bisa mendapatkan tandatangan pemuda itu.
Artis Malaysia yg diminati juga adalah Sheila Madjid, Ella dan M. Nazir. Jika diberi pilihan Nike ingin bertemu dgn Perdana Menteri Dr. Mahatir Mohammad. Dia meluahkan hasrat itu pro BMG agar dpt bersemuka dgn tokoh yg sangat digemarinya itu.
Lumrah di bidang seni, Nike tdk dpt mengelak hatinya disakiti segelintir artis yg iri akan pencapaian yg diraihnya. Berhadapan dgn masalah ini Nike berkata dia tdk dendam apalagi utk membalasnya kerana dia pasrah kepada Tuhan agar berbuat adil kepada mereka yg menyakiti hatinya. "Orang boleh mencemuh atau mencaci saya kerana itu hak mereka tapi saya tak akan bersuara" kata Nike.
Jelaslah suara Nike tak kedengaran lagi kerana jasad dan rohnya telahpun diasingkan ke derajatnya sendiri. Menghayati setiap lagu di album terakhirnya Baru Kusedari, Beri Daku Kepastian, Tak Mungkin Bersatu, Keraguan, Kuharus Melangkah, Meraih Rembulan apalagi pada chorus lagu Aku Tak Akan Bersuara ciptaan dan lirik Saari Amri, alunan suara Nike yg sendu itu adalah "salam perpisahan" dari Allahyarham Nike Ardilla utk kita renung bersama.
Rabu, 01 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar