Sabtu, 04 Juli 2009

Orang Tua Si Neng Membantah


ORANG TUA SI NENG MEMBANTAH : " SAYA YAKIN,NIKE TIDAK SEPERTI ITU."


Sebuah media cetak Ibu Kota menulis,Nike Ardilla dan kawan-kawannya menenggak obat sebelum terjadi kecelakaan yang menewaskan artis belia itu.Keluarga Nike pun angkat bicara, �Itu Cuma penafsiran si penulis! �, Selain keluarga Nike,beberapa pihak lain juga merasa dipojokkan.Apa komentar mereka?


�Ya Allah,Nike mau minta tolong mudah-mudahan Nike sukses dalam karier dan kehidupan Nike.Nike tahu,Nike banyak dosa.Semoga Alah maafin Nike.Nike sekarang udah punya cowok baru.Mudah-mudahan Nike ada di dekat Allah dan Allah ada di dekat Nike dan keluarga Nike.Amien� Kalau ada orang yang mau jahat pada Nike,tolong dong lindungin Nike.Nike takut banget. Sumpah,Nike sekarang sedang tidak punya uang.Berilah Nike pekerjaan dan rezeki yang banyak�yach�yach? Gimana si doi lagi marah ama gue�ya nggak?.............�



Itulah sebagian catatan curahan hati Nike Ardilla yang ia tuliskan diatas selembar kertas.Isinya rata-rata berupa pengaduan dari berbagai masalah yang dihadapinya.Dari soal kehilangan cincin,sampai soal cinta.Semuanya tanpa tanggal dan hari.Yang menarik�..Nike selalu mengadu kepada Tuhan. Dari situ bisa diketahui, si Neng sebetulnya ingin selalu berada dekat dengan Tuhan.Ini sejalan dengan ucapan Ny.Nining,ibunda Nike, � Si Neng itu taat sembahyang.
Kalau punya persoalan apa pun,dia lebih senang mencurahkannya di buku harian.Mungkin,karena dia tidak ingin kami ikut susah.� Atas dasar itu pula,keluarga Nike merasa kecewa,karena masih ada saja media massa yang mengorek-ngorek keburukan Nike.

Belum lagi air mata ini kering,sudah ada yang menulis,Nike dan teman-temannya menenggak pil di Kintamani Restaurant & Caf� sebelum terjadi kecelakaan yang menewaskan dirinya.Malah,perselisihan Nike dengan beberapa rekannya beberapa waktu lalu,dikatakan karena masalah ganja. �Saya yakin si Neng tidak seperti itu,memakai obat-obatan terlarang.Kalau pun ada berita buruk soal putri kami,itu Cuma penafsiran si penulis saja,� Sanggah ayah Nike.Ditambahkannya,Nike sering dikawal ibunya tiap rekaman atau show,sehingga kecil kemungkinan Nike melakukan perbuatan menyimpang itu. � Lagi pula sejak kecil,saya selalu memberi bekal agama yang kuat pada si Neng.� Ny.Nining membenarkan penuturan suaminya.
�Biasanya saya selalu mengantar si Neng ke mana pun dia pergi.Baru dua bulan terakhir ini saja,saya terpaksa tidak ikut.Karena rata-rata si Neng syuting di luar kota,� tuturnya lirih. �Kalau pun lepas dari pengawasan,apa iya�.waktu dua bulan itu cukup untuk mengubah Nike menjadi berani berbuat seperti itu? Rasanya tidak.� Sekalipun berada di luar kota,� Si Neng selalu menelpon kami atau kirim faksimili.Secapek apa pun dia.Jadi,komunikasi selalu terjalin,� tambah Ny.Nining.

Pemberitaan itu juga disesalkan Alan,salah satu kakak Nike, � Kami betul-betul heran.Orang sudah meninggal kok masih dipojokkan,� ujar Alan mengaku sangat berang membaca tulisan itu. �Tapi setelah membaca imbauan Dewan Kehormatan PWI di koran agar media massa tidak menulis yang berlebihan soal Nike,saya memilih menyerahkan semuanya pada Yang Di Atas.�

Bahwa Nike tidak dalam keadaan teler sesaat menjelang kepergiannya,juga ditegaskan Iqbal,Manager Bar & Restaurant Kintamani.Ia menyayangkan pemberitaan yang menyebut nama restaurantnya sebagai ajang pesta obat Nike dan kawan-kawannya. �Yang saya sayangkan,kenapa kami tidak dimintai konfirmasi.Padahal,sudah jelas sama sekali mereka tidak minum pil atau mabuk-mabukan.Pesanannya pun, 2 bubur ayam,3 orange juice,1 draft beer (beer ini kalo ga salah diminum temennya Nike,critanya Nike nraktir temennya yg kebetulan ketemu di situ �Red--),nasi goreng,dan 8 aqua gelas,� kata Iqbal kesal.

Iqbal menjelaskan,sekitar pulul 04:00 rombongan Nike tiba di restaurantnya ,� Mereka di sini sekitar satu jam.Saya tahu persis,karena saya tugas malam.Wajah Nike memang kelihatan letih.Tapi saya pikir itu wajar,karena mereka mungkin habis bepergian.Sedangkan tingkah teman-teman Nike juga tampak wajar saja.Seingat saya,selain Atun,enam teman Nike lainnya cowok semua,� tutur Iqbal.

Masih cerita iqbal,pagi itu Nike dan kawan-kawannya mengambil tempat di lantai bawah. �Biasanya sih,dia ke lantai dua karena ada fasilitas karaoke.Tapi tumben,kali itu tidak.Saya masih ingat ketika menyalakan lampu lantai bawah yang tadinya sudah kami matikan.Saat itu Nike sempat bercanda,�nyala lampunya kok kayak petir.�

Tempat duduk rombongan Nike,lanjut Iqbal,cukup jauh dari kamar mandi. �Jadi kalau ada yang menulis pembagian obat itu dilakukan di kamar mandi,emnurut saya nggak benar.Sebab,kalau memang itu yang mereka lakukan,pasti saya melihat mereka bolak-balik ke kamar mandi.Tapi saat itu,tak satu pun di antara mereka yang ke kamar mandi.Saya bersedia kok dijadikan saksi kalau memang diperlukan,�tandasnya.

Tidak ada komentar: