Sabtu, 04 Juli 2009

SELESAIKAH KASUS BINTANG?


Selain menuntaskan kasus kecelakaan yang dialami almarhumah Nike Ardilla,pihak kepolisian dan kejaksaan sebenarnya masih menangani perkara tuduhan penganiayaan yang dilontarkan kepada sang bintang itu dikala ia masih hidup. Namun berhubung Nike Ardilla telah tiada,maka secara hukum segala tuntutan yang bersifat pidanya kepada dirinya,gugur atau batal dengan sendirinya.

Kapolresta Bandung Tengah Let.Kol.Pol. Ade Rahardja maupun Kajari Bandung,menegaskan penyidikan kasus Nike Ardilla tidak akan diteruskan ke meja hijau dan dianggap selesai. �Berhubung Nike telah meninggal dunia,maka dengan sendirinya tuntutan hukum yang akan dijatuhkan kepada artis ini di pengadilan otomatis gugur dengan sendirinya,� kata sebuah sumber di kejaksaan Negeri Bandung.

Nike terdaftar sebagai tersangka sehubungan dengan kasus penagniayaan dan obat-obat terlarang.Perkaranya kini sudah masuk PK-1. Waktu itu penyidikan perkara itu oleh polisi dimulai tanggal 24 Desember 1994,namun pada tanggal 6 Januari 1995 berkas perkara yang sudah diserahkan kepada kejaksaan itu dikembalikan lagi kepada pihak kepolisian,karena masih ada kekurangan-kekurangan dan hingga sekarang belum diserahkan lagi kepada Kejaksaan Negeri Bandung.
Demikian hingga saat ini nama baik Nike masih tetap bersih dan dianggap tidak bersalah,ujar Himawan Keswara.SH.(Kassie Tindak Pidana Umum).

Nike Ardilla tentang kasusnya


Kasus penganiayaan yang dituduhkan kepada almarhumah Nike Ardilla itu,sebenarnya muncul menurut Nike (ketika ia masih hidup) sudah selesai. Ia kaget ketika tiba-tiba koran-koran di Bandung dan Jakarta memuat berita bahwa berkas perkara itu katanya sudah dilimpahkan dari Polda Jawa Barat ke Kejaksaan Negeri Bandung,tutur Nike kepada Tabloid Nova tanggal 28/11/1994 beberapa tahun yang lalu

�Saya kaget sekali sewaktu diberitahu kakak saya.Begitu pula waktu saya membaca berita di koran Jakarta,� tutur Nike. Dikatakan Nike,ia sendiri sudah nyaris melupakan kejadian itu.�Peristiwanya kan sudah lama terjadi,dan waktu itu juga masalahnya sudah selesai kok,� cetusnya setengah tak percaya.

Kendati demikian, penyanyi dan bintang sinetron terkenal ini tak keberatan menceritakan kembali peristiwa itu. �Kejadian memang betul bulan April tahun 1994 yang lalu,ketika saya sedang jalan-jalan ke Singapura,�katanya. Saat itulah lanjut Nike,�Saya dengar kabar dari kawan-kawan saya,kartu ATM saya diambil Dewi.� Dewi ini menurut Nike adalah kawan dekatnya. �Kampusnya dekat rumah saya di Bandung.Jadi,ia sering mampir ke rumah.� Setelah itu Nike dapat kabar lagi kartunya sudah diambil balik sama Atun yang juga teman baik Nike.�Si Atun mengambilnya dari dompet Dewi,waktu dewi sedang mandi,�tuturnya.

Begitu Nike pulang ke Bandung dia pun menanyakan kebenaran cerita itu kepada Dewi,yang kebetulan sedang main ke rumah Nike. �Tapi dia nggak ngaku,padahal menurut Atun,kartu itu diambil dari dompetnya Dewi.Sebenarnya,saya sendiri juga nggak tahu,apa maksud Dewi mengambil kartu itu.Toh dia pun nggak bisa menggunakannya,� ujar Nike yang mengaku tak begitu mempermasalahkannya lagi

Saling tampar
Soal kartu masih belum kelar.Karena ternyata ada satu lagi kawan Nike,namanya Cika,yang kabarnya merasa kartunya diambil Dewi.Kebetulan berbarengan dengan kepulangan Nike.Cika meneleponnya.
�Dia bertanya apakah Dewi ada di rumah saya.Kayaknya sih Cika lagi kesal sama Dewi,dan ngomel nggak karuan.Jadi,saya suruh aja dia ngomong sendiri sama Dewi.� Tak lama kemudian,Dewi ditemani Atun dan Nike pergi ke rumah Cika.Dari situ,mereka bersama ke rumah Ria,yang juga teman Nike. Ternyata,di rumah Ria ini,Cika dan Dewi malah ribut. �Entah apa masalahnya,saya nggak tahu persis,� kata Nike.Mungkin,dugaannya,�termasuk juga soal kartu Cika yang diambil Dewi.�

Semula,Nike mengaku tak begitu ambil pusing. �Tapi lama-lama saya kok juga disangkut-sangkutin dalam pertengkaran itu.Dari situlah,saya jadi yakin,dibelakang saya Dewi sering menjelek-jelekkan nama saya,�papar Nike.

Diakui sebelumnya ia memang sudah sering mendengar omongan,Dewi sering menjelekan dirinya.Keributan Dewi-Cika,kata Nike ternyata makin seru.saking ramainya,�mereka berdua sampai saling tampar.� Melihat itu,Nike ikut kesal.Begitu emosinya,Nike spontan menegur Dewi,�Kamu ini gimana sih?Mau nggak kamu saya gampar?� Tak diduga-duga lanjut Nike,�Dewi langsung menjawab,digampar saja!� Makin panaslah Nike,tanpa sadar tangannya melayang ke pipi Dewi.�Tapi itu nggak keras.Namanya juga sama teman.Nggak ada bekasnya,kok.Lagi pula,saya kan sudah minta izin,kenapa dia ngasih?�

Pengaduan sudah dicabut
Sepulang dari rumah ria,Nike menganggapnya sudah kelar.Menurutnya semua itu hanya ribut-ribut anatara teman sepermainan. �Eh,tahu-tahu saya dipanggil polisi.Disana,saya pun terangin kejadian sebenarnya.Polisi malah Cuma tertawa,� tutur Nike.

Sepulang dari polisi,Nike pun menemui Dewi.�Saya tanya,kenapa bisa begitu? Ternyata kata Dewi,pengaduannya sudah dicabut.Yah sudah,kami pun baikan lagi.Malah,setelah itu,kami sudah jalan bareng lagi.Kami pun menganggap masalahnya sudah selesai.�

Karena itulah,lanjut Nike�.Nike kaget bukan kepalang ketika mengetahui kasus itu masih terus berlanjut.�Rencananya sih,saya mau pulang ke bandung untuk mencari tahu,apa yang sebenarnya terjadi.Lagi pula,yang ribut pertama,kan bukan saya,tapi si Dewi dan Cika.Kok malah saya yang kena?Yah mungkin karena saya artis,jadi masalahnya kelihatan besar.�
Ketika ditanya bagaimana seandainya kasus ini berlanjut sampai ke pengadilan.Nike mengatakan,belum berfikir sejauh itu.� Nggak kebayang,saya musti berbuat apa.Tapi saya yakin kok,saya sama sekali nggak bersalah.Bukankah saya sudah minta izin sebelumnya?�tandas Nike sekali lagi.

Tidak ada komentar: