Selasa, 30 Juni 2009
10 thn kepergian nike.
Ziarah, Renungan & Pengumpulan Dana
Tak terasa, sepuluh tahun sudah sejak kecelakaan mobil yang tragis merenggut nyawa Nike Ardilla, 19 Maret 1995 lalu. Saat itu, kepergian Nike yang begitu mendadak, mengejutkan semua orang, terutama keluarga dan fans fanatiknya. Maklum, selain amat belia (saat itu usianya belum genap 20 tahun, Red.), karir Lady Rocker sekaligus model dan bintang film ini kala itu sedang berada di puncak.
Namun apa mau dikata, umur memang rahasia Tuhan.
Tapi seperti yang disebutkan Majalah Asia Week dalam salah satu edisinya tentang Nike Ardilla, "In Dead She Soared". Ya, dalam kematiannya, Nike masih saja terus bersinar. Persis lagu Bintang Kehidupan yang melambungkan namanya. Buktinya, hingga 10 tahun berlalu, nama dan karya Nike masih saja di inget orang. Bahkan baru-baru ini suara Nike direkam kembali dalam sebuah album kompilasi keluaran Musica, yang didedikasikan untuk korban bencana tsunami di Aceh. **hebat uey!
Kini, dalam rangka memperingati 10 tahun kepergian Nike, kembali digelar acara Ziarah ke Makam Nike di Ciamis, sekaligus renungan di lokasi kecelakaan, JL.RE Martadinata, Bandung. Acara yang diprakarsai oleh Nike Ardilla Fans Club (NAFC) ini rencananya akan dilangsungkan persis pada tanggal dan jam yang sama, yaitu jam 06.00 pagi. "Setelah itu kami dan anggota NAFC akan ke museum Nike Ardilla juga. Selain anggota NAFC, kami juga mengundang beberapa artis yang dekat dengan almarhumah Nike, seperti Dik Doank, Melly Goeslow, Sylvana Herman, Nicky Astria, dan Ria Irawan" ujar Emma Amrin, ketua NAFC Jakarta, Selasa (1/3).
Lewat acara yang menurut Emma lebih mirip reunian anggota NAFC yang tersebar di seluruh Indonesia itu, diharapkan bisa terkumpul dana. "Dana itu akan kami berikan pada SLB Nike Ardilla. Belakangan ini SLB tersebut kurang mendapat perhatian dari pemerintah atau sponsor lain yang dulunya sering membantu," ungkap wanita berambut pendek ini sambil bercerita terus tentang bertambahnya anggota NAFC setiap tahunnya. "Memang enggak terlalu banyak. Tapi saya bangga sekali. Ada lo, anggota yang saat Nike meninggal dia masih SD. Belakangan ini dia baru jadi anggota fans."
Saat ini lanjut Emma, total anggota NAFC mencapai ribuan orang. "Semua berasal dari berbagai latar belakang, suku, agama, dan negara. Ada lo, yang asli Amerika, Malaysia, maupun negara lain. Di Jakarta sendiri paling tidak ada sekitar 500 orang anggotanya," ujar Emma yang mengaku sering mengadakan halal bihalal bertepatan dengan peringatan ulang tahun Nike, 27 Desember. dekat, bahkan sudah seperti saudara sendiri."
Hal ini di'amin'ni oleh Ny. Nining Ningsihrat, ibunda Nike. "Fans Nike sampai sekarang masih suka datang ke rumah. Dari luar pulau juga banyak, seperti Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra. Kadang sampai menginap. Kemarin saja ada orang Jepang dan Malaysia yang datang," ujar Nining yang mengaku sangat terharu karena masih banyak yang ingat pada putrinya. "Ternyata banyak yang sayang sama Nike" ujarnya Nining yang mengaku SLB yang dulu didanai sang putri kini mulai kehilangan donatur.
Tentang rencana peringatan 10 tahun meninggalnya Nike, Nining mengaku sudah dikabari Emma sejak Desember 2004. "Kami sekeluarga setuju saja. Bahkan, rencana pengajian keluarga untuk Nike, akhirnya kami gabungkan dengan acara NAFC," ujar Nining yang masih merasa sedih setiap mengenang Nike. "Setiap mengadakan pengajian kecil untuk Nike, saya bahkan sering tercium wangi parfum kesukaannya. Wangi melati," ungkap Nining yang kini menjanda setelah ayah Nike, R.Eddy Kusnadi meninggal dunia 25 Oktober 1997. "Papinya sangat sayang sama Nike. Makanya makam mereka kami bikin sebelah-sebelahan". Edwin Yusman
Sumber : Star Blitz (Star Nova), No. 132/III. 3-9 Maret 2005
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar