Sabtu, 27 Juni 2009

TELAH TIADA NIKE ARDILLA



Lady rocker terlaris Indonesia tewas kecelakaan.
Ia menanggung beban anak muda nan tenar dan kaya.



Malam minggu di Bandung . Seperti biasa, tempat hiburan sesak hingga menjelang subuh. Pukul 19.00, Nike Ratnadilla, gadis remaja usia 19 tahun yang beken sebagai Nike Ardilla, penyanyi ternama, memasuki diskotek Studio East di Jalan Cihampelas bersama Sopiatun Wahyuni (22thn) yang dikenal sebagai Atun. Sahabat dekatnya ini sudah dianggap sebagai sekretaris pribadinya. Mereka hanya sejam disana. Menurut wartawan tabloid Nova yang menjumpai orang tua Nike di rumahnya Minggu malam 19 Maret lalu. Nike pukul 23.00 pamit pada mereka berdua. Sang ayah yang sudah biasa melihat Nike keluar malam, tak pernah keberatan lagi. "Ya biasa, anak muda" ujarnya lirih. Hanya sejak beberapa bulan lalu, Nike sering meminta maaf atas segala kesalahannya. "Nike minta maaf, karena saya ada salah" ucap Nike, seperti ditirukan ayahnya. Kedua orang tuanya pun bingung., karena tidak merasa putri bungsunya itu berbuat salah pada mereka.

Di diskotek Pollo. BRI Tower lantai 15, Jln. Asia Afrika, Nike bersantai bersama Atun, model Ari Sihasale (kini telah menikah dengan artis Nia Zulkarnaen), dan fotografer majalah remaja Aneka Eddy Bogel. Nike, menurut seorang kawannya sedang 'mendekati' Ari. Disana mereka jumpa penyanyi Titi Dwijayanti (Titi DJ) bersama tunangannya, yang dulu masih bersama bintang iklan dan sinetron yaitu Bucek Depp. "Dia (Nike) pergi sekitar pukul 03.00 pagi. Saya setengah jam sesudahnya" ujar Titi, yang kaget diberitahu berita duka itu oleh Jakarta Jakarta. Titi baru tiba di kota Kembang (Bandung) tengah malam setelah mengisi acara ulang tahun Radio Prambors di Plaza Parkir Timur Senayan, Jakarta. Selama tiga jam disana, Nike dan Ari tak pernah turun untuk jojing. Sepasang remaja terlihat mesra, asyik saling menatap dan berbisik manja. "Mereka berempat sempat minum banyak, sebelum pulang pukul 03.00 pagi" ujar pelayan Pollo pada Nova. "Nike udah berat, matanya bengkak banget" kata seorang pengunjung Pollo pada malam itu. Bergelas-gelas Contreau dan bir ia tenggak lancar. Setibanya di luar diskotek, ternyata ban kiri belakang mobil Honda Civic Genio nya kempes. Nike yang tak punya ban cadangan, meminjam ban mobil temannya. Suzuki Carry. Satpam Pollo membenarkan bahwa Nike sempat mengganti ban sebelum meninggalkan Pollo. Tapi tidak jelas penyebab kempesnya ban mobil Nike dan siapa si pemilik ban serep itu *ini mah perlu diselidiki!

Mampir sebentar mengantar Ari & Eddy ke penginapan mereka di Hotel Jayakarta. Nike dan Atun lalu ke rumah makan Kintamani di Jl. Lombok dan pulang menjelang pagi. Karena letak rumah makan Kintamani dengan tempat kejadian tak jauh, jelas bahwa Nike sudah tanca gas sejak berangkat.

Menyusuri JL. Riau (kini Jl. RE. Martadinata) berkecepatan sekitar 100 km/jam dipagi hari sekitar pukul 06.00, mobil biru metalik Nike bernomor polisi D - 27 - AK oleng, lalu menabrak pagar dan bak sampah sebuah rumah. Nike yang tak memakai sabuk pengaman, pecah seketika kepalanya dengan kedua tangannya ke atas seolah ingin menutup wajahnya dari pecahan kaca. Dengan darah terus bercucuran dari kepala dan telinganya. Nike tewas saat itu juga!

Atun yang menderita luka berat di kepala dan kini dirawat di RS. Santo Yusuf, sore harinya ketika ditanya perawat mengaku berdua Nike sedang mabok sebelum kejadian. Di tas Nike yang malam itu memakai t-shirt merah, celana jins biru dan sepatu kets merah, ditemukan agenda pribadi, hp, kosmetik dan topi.

Setelah divisum luar di RS. Hasan Sadikin dan disemayamkan di rumah duka Jl. Parakan Saat No.37 Minggu siang lalu (19/03) Nike dikebumikan di Desa Imbanegara, Kabupaten Ciamis, 180 km timur Bandung. Karena hingga Senin siang 20 Maret, hasil otopsi jenazah belum diumumkan - belum jelas apakah dalam darah Nike juga ada unsur obat terlarang.

Namun karena kecelakaan itu tidak mengambil korban pihak lain, otopsi tidak harus diumumkan polisi sesuai keinginan keluarga korban. Selasa 21 Maret lalu, sebenarnya Nike shooting video klip versi lain lagu Sandiwara Cinta dengan Broadcast Design Indonesia. Album terbarunya itu yang masih dibawah garapan si tangan dingin Deddy Dore$ baru beredar. Malah Rabu besoknya, ia (Nike) semula akan menuju Malaysia untuk menerima penghargaan untuk albumnya yang laris disana.



Sumber : Harian Mingguan 'Jakarta Jakarta'
Edisi : No. 455
Tanggal: 25 - 31 Maret 1995

Tidak ada komentar: