Sabtu, 27 Juni 2009

TRAUMA NENENG



Sejak kekasihnya direbut sesama penyanyi dua tahun lalu, juara kedua Asian Song Festival di Shanghai itu dikenal sebagai biang disko serta pecandu obat-obatan terlarang dan minuman keras. Bahkan ada juga gosip yang menyebut Nike menyukai hubungan sesama jenis. Beberapa rekan bermainnya dalam sinetron, malah berkisah tak jarang Nike teler di lokasi shooting. Hampir setiap hari ia keluar masuk diskotek dan tempat hiburan lainnya.

Kabar sekali lagi hanya kabar. Apa mungkin gadis berwajah polos begitu ternyata pecandu? "Karena orangnya pendiam, sulit membedakan kapan dia teler atau sadar. Orangnya sangat ritrovert, mood nya susah ditebak" ujar seorang kenalannya. Terakhir mereka berjumpa di M Club diskotek di Blok M Plaza, Jakarta. Rabu malam 15 Maret lalu "Dia berdua Atun, tapi diantar keluar seorang lelaki gemuk berkacamata. Malam itu dia tidak bawa mobil, jadi naik Taksi" tambahnya.

Nike sering terlihat beramai-ramai dengan temannya, gadis maupun jejaka. "Sekarang saya masih ingin main dan main" celoteh Nike pada Jakarta Jakarta awal tahun silam. Belum adakah lelaki yang mampir di hati mojang Priangan ini?

Ia pernah dekat dengan seorang mahasiswa Indonesia di Los Angeles yang dikenalnya saat Nike menyertai muhibah pemenang BASF Award 1992. Hanya lelaki itu ternyata lebih tertarik pada penyanyi asal Priangan lainnya (Desy Ratnasari). Terakhir Nike disebut merebut kekasih seorang gadis anggota keluarga berpengaruh di negeri ini. Tapi ada pula versi lain dari kerabatnya. Nike dihari-hari akhirnya dekat dengan seorang putra gubernur sebuah provinsi di Kalimantan yang di panggilnya "Si Abang".

Dengan popularitas mendadak dan beban pekerjaan menumpuk, Nike yang belum cukup 20 thn usianya, terbawa arus gaya hidup selebritis. Belum lagi orang yang berusaha mencari keuntungan dari dirinya, seperti kasus fotonya yang dibuat poster untuk dijual tanpa seizinnya. Juga kasus penganiayaan yang dituduhkan padanya oleh kawannya sendiri dan berbuntut ke pengadilan.

Bisa dimaklumi kalau kemudian Nike jadi jenuh dengan kehidupan seorang artis, menjadi kurang percaya diri lalu lari ke obat-obatan. Pada ibunya, ia mengeluh "Aduh Mi, Neneng capek!". Pada seorang kerabat. Nike si bungsu dari tiga bersaudara itu mengeluh sering kesepian dirumah "Sementara sama Mamih dan Papih saya suka tidak nyambung. Saya tahu ini salah"

Dan ibunya, oleh sumber dekat keluarga, dikutip menyatakan "Mamih mah jadi bingung, kenapa si Eneng kok jadi nggak mau denger omongan Mamih lagi. Padahal dulu mah, masya Allah nurut sekali - pokoknya Pikayungyungneun." Pikayungyungneun berarti membuat orang senang dan gemas.

Soal pergaulannya, Nike berucap pada Citra, itu karena ia merasa dikhianati oleh orang yang sudah sangat ia percaya. "Kawan-kawan saya yang tampaknya baik-baik, anggun, sopan, ternyata rata rata munafik. Mendingan saya bergaul dengan orang-orang kacau"

Adakah keinginan dara ini berumah tangga dan hidup tenang? Soal itu pengagum aktris Marlyn Monroe ini pernah mengaku pada Jakarta Jakarta, baru akan menikah setelah berusia 25 tahun. "Kalau bisa jangan dengan artis, karena saya pencemburu berat" akunya. Ia pun sudah rela berhenti bermusik kalau memang itu maunya sang suami.

Ternyata tanpa menikah pun Nike Ratnadilla berhenti bermusik. Tak sempat ia memenuhi keinginannya istirahat menjadi bintang, menyambung sekolahnya yang terputus, dan hidup sebagai Neneng saja.


SUMBER : HARIAN MINGGUAN 'JAKARTA-JAKARTA'
EDISI : NO. 455
Tanggal: 25 - 31 MARET 1995

Tidak ada komentar: