Sabtu, 27 Juni 2009

ROCKER PECANDU JENGKOL





Nike dimata ibunya tetaplah seorang gadis lugu dan manja meski berpredikat penyanyi terkenal. Kalau ibu sedang bobo' dengan bapak, tiba-tiba dia ngedesak ketengah. Dirumah dia sering bertanya saya masak apa. Lalu dia minta makanan kesukaannya, jengkol digoreng sama sambal dan pedak. "Dia sudah bosan katanya makan di restoran".

Malam minggu tak selalu ia pergi. "Kalau ada telepon dari teman-temannya pasti keluar. Kalau nggak mah diem aja sembari santai. Hari-hari biasa suka lama dia kalau keluar. Kadang seharian tiduran di rumah. Mungkin kecapekan" tambah ibunya. Kalau sedang shooting di luar Bandung, Nike biasa menelepon orang tuanya dan menanyakan oleh-oleh apa yang mereka mau. Gadis yang terakhir mengecap bangku Sekolah Menengah Atas itu pun berujar pada ibunya "Mi, kalau ke sini bawain jengkol ya...".

Setahu ibunya, Nike tak pernah punya persoalan besar. "Cuma sedikit-sedikit. Dia nggak mau orang dibebani". Apakah Atun sobat dekatnya itu yang menjadi tempat mengadu Nike?. "Kurang tau tuh. Kita juga belum tau Atun dimana. Ketakutan mungkin sama saya. Kan kalau kemana-mana saya bilang 'Atun, awasin Nike!'. Waktu tahlilan juga nggak datang. Kita kepengen ketemu keluarganya" *k'lo gak merasa salah harusnya mah
gak perlu kayak gitu yah..., nah lho...!?,
knp tuh si Atun..!!?

Malam sebelum kejadian, sang ibunda bercerita, putri bungsunya itu sempat bermanja-manja dipelukan di kamar salah satu kakak Nike. "Kapan mamih bisa ngurusin kamu terus" tanyanya kepada Nike. "Entar deh, pas tanggal 20" jawab sang putri.

Sebuah jawaban singkat. Tapi sang ibu jadi kepikiran oleh ucapan sang putri tadi. Dan benar - walau selisih satu hari, Minggu tanggal 19 Maret - sang putri telah 'diurus' dengan sepenuh hati saat di rumah sakit sampai ke pemakamannya. Dan tidak hanya oleh keluarga dan kerabat, tapi oleh seluruh penggemarnya.

Soal obat-obatan itu? Kalau memang benar Nike kecanduan obat-obatan, Ibu Ningsihrat pada Jakarta Jakarta akhir pekan silam mengaku ingin ketemu orang yang tahu kebenarannya. "Apa mungkin itu, masa orang tuanya sendiri nggak tau"


SUMBER : HARIAN MINGGUAN 'JAKARTA-JAKARTA'
EDISI : NO. 456
Tanggal: 1 - 7 APRIL 1995

Tidak ada komentar: