Minggu, 28 Juni 2009
SEBERKAS SINAR ITU TELAH PERGI
Sebuah krans dari bunga anyelir, seikat bunga sedap malam, dan setangkai mawar merah, teronggok di halaman kantor di JL. RE Martadinata No.215, Bandung. Dsitulah si cantik Nike Ardilla menemui ajalnya dalam suatu kecelakaan tragis. Minggu pagi pukul 06.15 WIB, 19 Maret 1995. Sedan Honda Genio warna biru metalik yang dikendarainya menabrak pagar tembok. Penyanyi beken itu tewas seketika.
Sedang Atun Wahyuni, temen cewek yang duduk disebelahnya, segera dilarikan ke Rumah Sakit Santo Yusuf. Menurut sanak famili Nike Ardilla, Atun sempat menelepon dari sana untuk meminta maaf atas peristiwa tersebut. *nah lho! Selasa pukul 11.00, ia sudah diperbolehkan pulang. Tapi dari Rumah Sakit, ia ditemani kakaknya, langsung menuju Ciamis, tempat Nike dikebumikan. Konon, ia histeris begitu mendengar jiwa sahabatnya nggak bisa tertolong lagi.
Sementara itu, dihalaman parkir Polresta Bandung Tengah, pada hari yang sama, belasan orang tampak merubung bangkai bekas kendaraan Keke, begitu Nike Ardilla biasa dipanggil. Salah seorang diantaranya adalah Ane Yolanda (18), yang mengaku sebagai penggemar berat Keke. Di tangannnya tergenggam buku harian yang berisi ungkapan kesedihan dan pecahan kaca mobil bernomor D 27 AK tadi. "Mau saya simpan untuk kenang2x-an" katanya dengan suara nyaris tak terdengar.
Pada akhirnya, kesedihan akibat kematian Keke bukan cuma memagut keluarganya. Akan tetapi juga seluruh penggemar penyanyi pop yang terserak di seantero tanah air. Mereka yang berbondong-bondong meletakkan tanda duka cita ke bekas lokasi kejadian, hanyalah salah satu contoh betapa Keke sudah menjadi bagian dari wajah musik pop kita.
Cewek berwajah sendu yang punya nama asli Nike Ratnadilla itu termasuk artis muda yang sukses. Baik sebagai bintang iklan, maupun pemain film dan sinetron. Bibit potensialnya pertama kali ditemukan oleh Denny Sabri, mantan wartawan majalah Aktuil yang kini aktif sebagai pencari bakat. Ia lantas disandingkan dengan Cut Irna dan Yevie Nabella dalam Denny'sAngel. Waktu itu ia sempat merekam sebuah lagu, tapi nggak jelas juntrungannya. :D Oleh Denny Sabri, Keke lantas dipertemukan dengan Deddy Dore$. Debut albumnya Seberkas Sinar, kabarnya terjual diatas 400.000 kopi. Permintaan show lantas mengalir. Album keduanya, Bintang Kehidupan (1990), penjualannya malah lebih gila-gila'an lagi. Frekuensi pertunjukkan pun terbilang padat. Hampir setiap minggu ia bisa dipastikan tampil di berbagai daerah.
"Nike itu jiwa sosialnya tinggi. Dia mau saja diminta manggung untuk acara amal, tanpa minta bayaran" tutur pak Maulana, karyawan Telkom yang pernah ikut membina Keke. Keke, katanya, termasuk anak yang patuh dan punya disiplin yang lumayan. "Kalo kemudian dia sukses, saya kira hal yang wajar".
Selain menyanyi, Keke juga aktif di film. Antara lain dalam Kasmaran (1987), Gadis Foto Model (1988), Si Kabayan saba Metropolitan/Kota (1989), Nakalnya Anak Muda (1990), Lupus IV (1990), Olga & Sepatu Roda (1991), dan masih banyak lagi.
Setelah dunia film mendem, ia pun banting stir ke sinetron. Ia muncul dalam Trauma Marissa dan Warisan II. Terakhir ia tengah membintangi None garapan Putu Wijaya.
Seperti biasa, cerita sukses ini kemudian diikuti pula dengan cerita tak sedap yang cenderung memojokkan. Tapi Nicky Astria, rocker cewek yang sempat akrab dengan Keke, nggak begitu saja percaya.
"Selama bergaul dengan saya, nggak pernah tuh saya lihat dia berkelakuan aneh-aneh, minum minuman keras, dan segala macam," kata penyanyi yang lagi menyelesaikan albumnya itu. Nicky memang sempat dekat dengan Keke. Hubungannya sudah seperti saudara. Nicky biasa memanggil Keke dengan sebutan Dede. Meski sama-sama berprofesi artis, mereka termasuk jarang bertemu dalam satu panggung. Sewaktu memulai debutnya, Keke lebih sering dijadikan bintang tamu konser Cut Irna. Toh hal ini nggak menghalangi kedekatan Nicky dengan Keke. Apalgi, kata Nicky, ibu Keke kerap "menitipkan" padanya.
"Dia sudah saya anggap saudara sendiri. Kok dia melakukan kesalahan pasti akan saya tegur!," ungkap Nicky Astria. Karena itu, ia seperti nggak percaya saat dikabari kepergian "adik"nya itu.
Keinginan
Hari Senin, 13 Maret 1995, Keke masih sempat bertemu dengan kakaknya yang nomor dua, Yudhi Ruswana (26). Malah tiga hari kemudian, 16 Maret, Keke sempat telepon dari Jakarta. "Waktu itu dia minta dibeli'in (Honda Civic) Estilo yang terbaru. Dia bilang, kalo pulang ke Bandung barangnya harus sudah ada." tutur Allan, panggilan akrab Yudi, kepada HAI.
Karena itu, Allan yang belum sempat mengabulkan permintaan adiknya merasa terpukul. Ia langsung pingsan begitu menemukan adiknya sudah terbujur di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Dari Allan diperoleh informasi bahwa Keke pernah berjanji akan menghadiahkan Toyota Kijang miliknya, sebagai kado untuk perkawinan kakak sulungnya, Sonny, tanggal 2 April 1995 mendatang.
Selain Honda Civic Genio Estilo, keinginan Keke lainnya adalah pengen dirinya dilukis bareng Marilyn Monroe. Hal ini terasa aneh, kan bintang legendaries Hollywood itu sudah lama almarhum. Lalu, dari mana dia tahu banyak tentang Marilyn Monroe?
"Waktu itu dia tanya ke saya, siapa sih Marilyn Monroe itu?" tutur Denny Sabri. Yang disebut terakhir ini lantas cerita panjang lebar, sampai kemudian Keke kepincut berat sama Marilyn.
"Dulunya dia kepengen niru gaya Madonna. Tapi saya bilang, Madonna itu kan niru gaya Marilyn," cerita Denny lagi. Kamar Keke yang luas dan terletak dilambung rumah ortunya, JL.Parakan Saat I/37 Bandung, memang dipenuhi oleh gambar Marilyn Monroe.
Keinginan Keke yang ketiga adalah bertemu langsung dengan Eddi Vedder, penyanyi favoritnya. Karena itu, waktu Pearl Jam main di Bangkok, Keke langsung cabut kesana. "Tentu nggak bisa ketemu, karena prosedurnya memang," cerita Denny lagi. Rupanya Keke tipikal cewek yang nggak punya kamus mustahil dalam hidupnya. *yo'i! Usaha.
"Selagi bisa kenapa tak melakukan semua yang diinginkan orang lain" begitu katanya pada HAI sekitar 1991. Sayang, kali ini tiga keinginannya yang terakhir ini nggak sempat terwujud. Maut terlanjur datang menjemput. Ia meninggal 19 Maret 1995, tanggal yang menunjuk ke usianya yang sekarang.
Selamat Jalan Ke, semoga kamu tenang disana...
Sumber : Majalah HAI, 28 Maret 1995.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar