Minggu, 28 Juni 2009

Negeri Jiran pun Ikut Berduka



Ternyata..., bukan hanya penggemar musik pop di Indonesia yang merasa kehilangan Nike Ardilla. Negeri Jiran Malaysia juga merasa sangat kehilangan oleh potensi besar itu. Penggemar Nike memang sangat banyak di Malaysia. Tidak berlebihan jika dua surat kabar terkemuka disana menuturkan tragedi itu sebagai laporan khusus satu halaman....

TEWASNYA Nike Ardilla yang sangat tragis itu, sangat mengejutkan kalangan artis, produser, dan penggemar musik pop di Malaysia. Bahkan Hetty Koes Endang yang sudah lama ditinggal Johor, merasa terkejut dan mengaku tidak percaya bahwa Nike tewas dalam kecelakaan lalu lintas.

Nike yang pertama kali melejit melalui lagu Bintang Kehidupan ini sebenarnya Kamis besok akan dicalonkan sebagai Artis Internasional Terbaik (Best Foreign Artist) dalam malam Anugrah Industri Musik (AIM) Malaysia. Ia bersaing dengan Hetty Koes Endang dan Farid Hardja untuk memperebutkan penghargaan yang bergengsi dalam dunia rekaman negeri Jiran ini. Selain itu, penyanyi Jepang Sandii Suzuki* juga menjadi pesaing Nike *Suzuki? kayak merk mobil :D Tetapi di antara kesemuanya, Nike mempunyai peluang paling besar.

"Saya sedih.., karena kepergiannya sangat tragis," ujar Hetty Koes Endang ketika dihubungi di rumahnya kemarin. Dia mengaku tahu kabar Nike meninggal dari siaran televisi Indonesia yang memang bisa dipantau dari Johor Bahru.

Semula, Hetty menyangka bahwa berita itu hanya merupakan bagian petikan drama yang dibintangi Nike. Sayup-sayup dia mendengar dan buru-buru dia menghampiri pesawat televisi merah kuning dan ungu. Judul berita besar terpampang; Nike Ardilla Meninggal Dunia.

Surat kabar Utusan Malaysi juga memberitakannya, setengah halaman penuh dengan foto Nike terakhir memakai kerudung. Begitu pula harian lainnya, seperti Watan, Metro, New, Strait Times, The Star, dan lain-lain hingga ke media elektronik. Fotografer URTV, Jefri Iran, adalah wartawan Malaysia terakhir yang sempat bertemu Nike. Ketika itu, dia mengambil gambar Nike untuk edisi Lebaran tabloid itu, Februari lalu.

Sepuluh hari lalu, media massa Malaysia juga memberitakan meninggal nya aktor terkenal Dicky Zulkarnaen. Tapi pemberitaannya tak sebesar meninggalnya Nike. Tak kalah kaget menerima kabar Nike itu, adalah kalangan pengusaha rekaman Malaysia. Humas BMG Pacifik di Kuala Lumpur, Lisa Aryanti mengatakan sebenarnya Nike dijadwalkan merekam dua lagi, ciptaan komposer Malaysia; Saari Amri untuk album terbarunya awal April dan dua lagu tersebut akan dimasukkan dalam album terbarunya Sandiwara Cinta. Album ini sudah dipasarkan di Indonesia sebulan lalu.

Manajer pemasaran BMG; Rohani Ismail menyatakan, sebenarnya dua lagu itu harus sudah beredar di Malaysia, Februari lalu. Tetapi, karena kesibukan Nike, rencana itu tertunda. "Dua lagu ciptaan composer Malaysia itu direkam dengan tujuan untuk mencari pasaran disini. Malangnya, maksud itu tidak sempat dilaksanakan," tambahnya.

Saari Amri sendiri yang merupakan salah satu komposer muda berbakat Malaysia mengatakan, Nike adalah penyanyi yang tidak banyak tingkah. Dua lagu karya komposer Malaysia itu sudah dibawakan Nike, Duri Terlindung dan Ku Tak Akan Bersuara (Suara Hati), sudah diselesaikan. Sejak Agustus tahun lalu, album itu laku keras di Malaysia.

"Dia tidak banyak mengeluh terhadap masalah yang timbul saat rekaman," kata Amri yang bertemu Nike terakhir akhir tahun lalu. Menurut dia, Nike juga dikenal sebagai penyanyi yang tetap rendah hati walau albumnya sukses di pasaran.

"Sebenarnya saya sekarang sudah menyiapkan dua lagu untuk dia lagi. Tapi sayang, kini tidak sempat dinyanyikannya," ujar Amri yang mengaku sangat terpukul mendengar kabar meninggalnya Nike.

Humas Warner Music Kuala Lumpur, Aida Hussein juga menyatakan, Nike adalah sosok artis yang patut diteladani. Sekalipun sudah bergabung ke BMG, Nike tetap menjalin hubungan dengannya jika datang ke Kuala Lumpur untuk mempromosikan albumnya.

"Almarhumah memang dekat dengan saya, begitu pula dengan keluarga nya. Antara saya dan dia sudah seperti kakak-adik, sekalipun dia berada dibawah naungan perusahaan lain, BMG," katanya. "Secara pribadi, saya mengenal dia sebagai artis yang manja dengan anggota keluargany. Dia juga mudah akrab," tambahnya. "Pada saat datang ke Kuala Lumpur belum lama ini, dia pernah mengajak saya makan malam bersama keluarga di hotel tempat dia menginap."

Pengurus Artis (seksi Indonesia) BMG. Hamid Sameon, mengatakan, Nike pernah mengeluh soal ketatnya jadwal selama kunjungan ke Malaysia. "Kadang-kadang dia mengeluh juga karena jadwal ketat itu, tetapi lalu dia tersenyum dan tetap melaksanakan jadwal itu karena biasanya kalau datang ke Malaysia hanya seminggu."

Dalam kariernya, Nike pernah mendapat penghargaan BASF Award pada 1992 untuk album Tinggallah Kusendiri karya Deddy Dores. Salah satu wawancaranya yang menempati berita utama di Malaysia adalah ketika Nike mendirikan Sekolah Luar Biasa Wawasan Nusantara. Setelah itu memiliki 40 murid terdiri dari anak-anak cacat.

Nike pernah merambah dunia musik Malaysia. Tidak banyak artis muda yang bisa diterima disana, yang bisa menyatu dengan alam musik yang berbeza. Bintang muda Malaysia, Awie dan Amy Search misalnya pernah mengajak Nike berduet.

Tetapi Nike telah pergi. Salah satu tembang yang banyak digemari Ku Takkan Bersuara. Dan sekarang, Nike memang tidak bias bersuara lagi...

Tidak ada komentar: